Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sobat Holopis, pernah nggak sih kamu merasa kulitmu mendadak jerawatan saat lagi banyak pikiran? Mungkin kamu lagi stres dengan tugas kuliah yang numpuk, deadline kerjaan yang mepet, atau drama sosial yang bikin capek mental.

Nyatanya, kondisi mental seperti stres memang bisa berdampak langsung pada kesehatan kita, termasuk kesehatan kulit yang ditandai dengan munculnya jerawat di wajah.

Lantas, bagaimana stree bisa memicu munculnya jerawat?

Saat kita merasa stres, tubuh merespons dengan memproduksi hormon kortisol. Hormon ini dikenal sebagai “hormon stres” yang pada dasarnya punya fungsi penting untuk mengelola respon tubuh terhadap tekanan.

Namun di sisi lain, kortisol juga bisa berdampak pada produksi minyak atau sebum di kulit kita. Saat kortisol meningkat, kelenjar minyak akan bekerja lebih aktif dan menghasilkan lebih banyak sebum.

Sebum yang berlebihan ini bisa membuat kulit lebih berminyak, terutama di area wajah. Ditambah lagi, kalau kita suka menyentuh wajah secara tidak sadar saat stres, risiko penyebaran bakteri ke kulit wajah makin besar.

Nah, kombinasi dari minyak berlebih dan bakteri inilah yang menjadi “bahan bakar” utama munculnya jerawat.

Peran Kortisol dan Sistem Imun Kulit

Selain meningkatkan produksi minyak, stres juga memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Kortisol yang tinggi dalam tubuh dapat menekan kemampuan sistem imun untuk melawan bakteri dan peradangan.

Jadi, kalau ada bakteri penyebab jerawat seperti Propionibacterium acnes, tubuh kita jadi kurang efektif dalam melawan infeksi tersebut, dan inilah yang membuat jerawat jadi gampang muncul atau makin parah.

Mengapa Stres Rentan Menyerang Kulit Milenial dan Gen Z?

Generasi Milenial dan Gen Z sekarang ini sering dihadapkan pada tekanan hidup yang besar, mulai dari kehidupan sosial di dunia maya hingga tanggung jawab profesional. Dengan intensitas stres yang tinggi ini, kulit jadi semakin rentan mengalami masalah.

Apalagi dengan paparan teknologi seperti smartphone, yang menambah tekanan akibat “overload” informasi. Ditambah, kebiasaan multitasking juga meningkatkan risiko stres kronis, yang pada akhirnya berdampak pada kondisi kulit.

Tips Mengatasi Jerawat yang Dipicu oleh Stres

Lalu, bagaimana kita bisa melindungi kulit dari serangan jerawat akibat stres? Berikut beberapa tips praktis yang bisa kamu coba, Sobat Holopis:

1. Atur Pola Napas dan Meditasi

Luangkan waktu sejenak setiap hari untuk melakukan latihan pernapasan atau meditasi. Teknik ini membantu menurunkan level kortisol dan menjaga tubuh tetap rileks.

2. Tidur yang Cukup

Jangan anggap remeh kualitas tidurmu. Saat kamu cukup tidur, tubuh punya kesempatan untuk memperbaiki jaringan kulit dan menstabilkan hormon, termasuk kortisol.

3. Perhatikan Pola Makan

Pilih makanan yang kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral untuk mendukung kesehatan kulit. Kurangi makanan tinggi gula dan lemak jenuh yang bisa memicu peradangan.

4. Rutin Berolahraga

Aktivitas fisik membantu tubuh mengeluarkan hormon endorfin yang bisa menurunkan tingkat stres. Selain itu, olahraga juga meningkatkan sirkulasi darah, yang bisa membantu kulit tetap sehat.

5. Gunakan Skincare yang Tepat

Pilih produk skincare yang sesuai dengan jenis kulitmu. Gunakan pembersih wajah yang lembut, hindari produk dengan bahan-bahan keras yang bisa memperparah iritasi kulit.

Stres memang sulit dihindari, apalagi dengan berbagai tekanan yang ada di kehidupan sehari-hari. Namun Sobat Holopis, dengan menjaga kesehatan mental dan melakukan perawatan kulit yang tepat, kamu bisa mengurangi dampak buruk stres pada kulitmu.

Jadi, yuk mulai kelola stresmu, agar kulit tetap sehat dan jerawat nggak datang mengganggu!