HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bencana angin kencang melanda pemukiman warga yang ada di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, hujan deras disertai angin kencang melanda tersebut sejak Sabtu (2/11) hingga membuat sejumlah kerusakan.

Bahkan menurut Abdul, seorang warga bernama Imah yang berusia 70 tahun dilaporkan meninggal dunia.

“Korban meninggal setelah tertimpa bangunan yang roboh,” kata Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Senin (4/11).

Selain itu, Abdul menjelaskan bahwa setidaknya ada 3 kepala keluarga atau 5 orang warga yang ikut mengalami luka-luka akibat fenomena angin kencang.

“Selain itu, tercatat 3 Kepala Keluarga atau 5 jiwa terdampak, dan satu orang mengalami luka-luka. Korban yang terluka telah dirujuk ke PKU Bantul,” terangnya.

Abdul menjelaskan bahwa kejadian ini berdampak pada lima kecamatan yang mengalami kerusakan signifikan. Di Kecamatan Sewon, kerusakan terjadi di Kelurahan Timbulharjo. Kecamatan Pleret juga terdampak, dengan kerusakan yang dilaporkan di Kelurahan Pleret.

Di Kecamatan Banguntapan, kerusakan terjadi di Kelurahan Baturetno, sementara di Kecamatan Jetis, dampak terlihat di Kelurahan Trimulyo. Terakhir, Kecamatan Bambanglipuro mengalami kerusakan terutama di Kelurahan Mulyodadi.

Kerusakan material yang dilaporkan mencakup dua rumah, termasuk satu bangunan Joglo Limasan yang roboh, serta kerusakan pada enam titik akses jalan, satu gazebo, dan satu kandang.

Sementara itu, Abdul menambahkan bahwa Tim dari BPBD Kabupaten Bantul, BPBD Provinsi D.I. Yogyakarta, SAR, dan relawan lokal telah dikerahkan untuk melakukan pendataan dan pembersihan puing-puing di lokasi terdampak.

Saat ini, kebutuhan mendesak adalah logistik untuk mendukung kerja bakti, termasuk makanan siap saji dan alat kebersihan, guna mempercepat pemulihan wilayah yang terkena dampak.