HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat terbatas ke posisi 7.521,49 pada awal perdagangan sesi I hari ini, Senin (4/11).

Namun selang beberapa menit setelahnya, indeks saham Indonesia itu malah cenderung galau atau turun tipis sebesar 0,08 persen ke posisi 7.498,91.

Di sisi lain, nilai transaksi bursa di awal sesi I hari ini tercatat sekitar Rp 729 miliar, dengan volume transaksi mencapai 1,1 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi sebanyak 81.100 kali.

IHSG Diproyeksi Rebound

Menurut Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, IHSG pada perdagangan awal pekan ini, Senin 4 November 2024, berpotensi rebound setelah pada Jumat (1/11) pekan lalu ditutup berada di zona merah.

“IHSG berpotensi rebound di awal pekan, sejalan dengan arahan positif dari indeks-indeks global,” tulis Valdy dalam riset hariannya, yang dikutip Holopis.com, Senin (4/11).

Sebagaimana diketahui, bahwa indeks-indeks Wall Street berbalik menguat pada perdagangan Jumat pekan lalu, yang ditopang oleh keyakinan pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan the Fed dalam FOMC pekan ini.

Pemicunya, kata Valdy, adalah realisasi penyerapan tenaga kerja baru di AS sebesar 12,000 di Oktober 2024, jauh lebih rendah dari perkiraan pasar di 100,000.

“Realisasi tersebut sekaligus menjadi level terendah sejak Desember 2020,” tutur

Sebagai informasi, kondisi sektor tenaga kerja yang relatif solid menjadi salah satu pemicu keraguan terhadap agresivitas pemangkasan sukubunga acuan oleh the Fed di sisa 2024 ini.

Di sisi lain kondisi politik di negeri Paman Sam tersebut menjelang Pemilu di 5 November 2024 juga memberikan dampak terhadap pasar, termasuk pada pasar keuangan domestik.

Kendati demikian, Valdy melihat IHSG pada hari ini diprakirakan bakal rebound, seiring dengan penguatan pasar keuangan global. Namun untuk ke depan di sisa pekan ini, IHSG diprakirakan kembali fluktuatif.

Hal itu, kata Valdy, tergantung pada sentimen-sentimen dari major event yang ada, seperti FOMC dan Pemilu AS.

Adapun pada hari ini, Phintraco selaku perusahaan efek memberikan rekomendasi saham yang dapat diperhatikan, yang meliputi saham BBCA, ESSA, BMRI, PTPP, BFIN dan BRIS.