HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memastikan, pemerintah tidak akan mengubah skema penyaluran subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG).
Dia mengaku, kebijakan terkait penyaluran subsidi LPG tersebut telah akan segera disampaikan oleh pihaknya kepada Presiden Prabowo Subianto selaku kepala negara.
“Kami sudah memutuskan untuk LPG, ya untuk LPG kami akan mengusulkan kepada Bapak Presiden untuk tidak dilakukan koreksi apa-apa,” kata Bahlil dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Senin (4/11).
Dia pun menjelaskan, keputusan mempertahankan skema penyaluran subsidi ini lantaran LPG sendiri berkaitan erat dengan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), serta konsumsi rumah tangga masyarakat.
Diketahui subsidi LPG yang saat ini berlaku disalurkan melalui penurunan harga barang, dengan skema penyaluran melalui LPG 3 kilogram.
Sementara untuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik ke depan, Bahlil membuka kemungkinan untuk merubah skema penyalurannya menjadi skema langsung melalui Bantuan Langsung Tunai (BPT).
Kendati demikian, ia menegaskan perubahan skema penyaluran subsidi tersebut masih dalam tahap pengkajian yang mendalam, dengan memperhatikan data-data dari pihak-pihak terkait.
“Untuk subsidi listrik sama BBM, kami masih melakukan exercise secara mendalam karena kita harus hati-hati, karena kita harus menunggu laporan dari teman-teman dari Pertamina, BPH Migas, dan PLN secara mendalam,” ujar Bahlil.
Dia mengatakan, pengkajian terkait hal tersebut tidak akan memakan waktu yang lama. Sehingga setelahnya, ia akan melaporkan hasil pengkajian yang dilakukan pihaknya kepada Presiden Prabowo, untuk diputuskan.
“Kalau sudah selesai dalam waktu tidak lama, satu minggu dari sekarang, itu sudah ada formulasinya yang tepat untuk kami laporan kepada Bapak Presiden,” kata dia menambahkan.