HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemilihan Presiden Amerika Serikat akan segera dilaksanakan pada 5 November mendatang. Kedua kandidat, Kamala Harris dan Donald Trump pun semakin gencar dalam memperebutkan suara dari masyarakat Indonesia. Saat ini masih ada beberapa negara bagian lagi di Amerika Serikat yang belum mengumpulkan pilihan.
Hal ini pun membuat Kamala Harris dan Donald Trump semakin bertarung setengah mati. Keduanya pun sama-sama melakukan kampanye hingga akhir pekan ini.
Kamala Harris mengadakan acara di beberapa negara bagian, sementara Donald Trump melakukan unjuk rasa dengan para pendukungnya di North Carolina dan Pennsylvania.
Sebelumnya, segala macam cara dilakukan kedua kandidat. Belum lama ini, Donald Trump mengatakan bahwa Kamala Harris sibuk dengan kampanye membawa artis, padahal orang-orang hanya ingin menonton artis tersebut, seperti contohnya Beyonce.
“Beyonce datang, berbicara untuk beberapa menit kemudian pergi. Situasi langsung gila dan menyoraki semuanya,” kata Donald Trump di salah satu kampanyenya, dikutip Holopis.com.
Sementara itu Kamala Harris menuding Donald Trump melakukan kampanye yang rasis. Momen itu ia unggah di akun instagram tim Kamala, @kamalahq.
“Pembicara kampanye Tramp membuat pernyataan rasis tentang masyarakat Latin,” kata akun Tiktok tim Kamala, @kamalahq.
Dalam rekaman kampanye Trump, terlihat komedian Tony Hinchliffe membuat lelucon soal menolak migran Amerika Serikat.
“Percaya atau tidak, kami menerima semua migran ke Amerika Serikat, dengan tangan terbuka. Dan saat saya mengatakan tangan terbuka adalah seperti ini (memperagakan penolakan atau tidak),” kata Tony.
Terlihat dari video itu, Tony bercanda dengan membuat gerakan tangan menolak dan mengusir. Hal ini pun langsung dikatakan oleh tim Kamala sebagai lelucon rasis kepada masyarakat Latin.
Ia kemudian mengungkit bahwa masyarakat Latin suka memiliki anak dan juga menyelipkan lelucon dewasa.
“Dan orang-orang Latin ini suka sekali membuat anak, mereka tidak pernah berhenti,” kata Tony.
Sebagai informasi, hanya tinggal Pilpres AS yang akan berjalan pada 5 November 2024 mendatang membuat Kamala Harris dan Donald Trump sama-sama total dan jor-jor an dalam mengumpulkan pemilih.
Ini akan menjadi pemilihan umum Presiden AS yang ke-60. Pemilihan ini juga akan menjadi pemilihan presiden pertama yang menggunakan informasi kependudukan dari sensus 2020.