HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tak terasa sebentar lagi negeri Paman Sam, Amerika Serikat akan segera melaksanakan pesta demokrasi mereka, yaitu Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024. Persaingan Donald Trump dan Kamala Harris pun semakin panas, dengan menuju 2 hari sebelum pemilihan, Kamala berusaha untuk mengerahkan semua pemilih perempuan.
Kamala mendorong isu yang sedang hangat di AS belakangan ini, yaitu Mahkaman Agung yang baru saja membatalkan hak konstitusional untuk aborsi.
“Donald Trump belum selesai. Dia akan melarang aborsi secara nasional,” kata Kamala kepada para calon pemilihnya, dikutip Holopis.com, Minggu (3/11).
Kamala yang berjanji akan melakukan kebalikan dari Donald Trump, mengatakan bahwa Donald Trump akan membatasi akses kontrasepsi, dan mengatakan ini akan sangat membahayakan untuk para perempuan, dan melanggar hak-hak perempuan.
“Dia (Donald Trump) ingin membatasi akses terhadap alat kontrasepsi, membahayakan perawatan IVF dan memaksa negara untuk memantau kehamilan perempuan,” kata Kamala.
Kamala Klaim Donald Semakin Tak Stabil
Selain memberikan peringatan kepada para perempuan AS, Kamala juga mengatakan bahwa Donald Trump semakin tidak stabil dan malah sudah terobsesi ingin balas dendam.
Ia mendesak masyarakat AS untuk mengambil kesempatan untuk membuka lembaran baru, dan meninggalkan kebobrokan AS setelah dipimpin oleh Donald Trump.
“Kita punya peluang dalam pemilu kali ini untuk akhirnya membuka halaman pada satu dekade Donald Trump, yang menghabiskan waktu penuhnya untuk membuat kita terpecah belah dan takut dengan satu sama lain,” jelas Kamala.
Sebagai informasi, hanya tinggal Pilpres AS yang akan berjalan pada 5 November 2024 mendatang membuat Kamala Harris dan Donald Trump sama-sama total dan jor-jor an dalam mengumpulkan pemilih.
Ini akan menjadi pemilihan umum Presiden AS yang ke-60. Pemilihan ini juga akan menjadi pemilihan presiden pertama yang menggunakan informasi kependudukan dari sensus 2020.