HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid memberikan kritikan kepada Aksi 411 yang digagas oleh Front Persaudaraan Islam (FPI). Menurutnya, gerakan tersebut cenderung agenda sakit hati semata, bukan gerakan Islam.
“Bukan, itu bukan gerakan Islam. Itu gerakan provokasi umat seolah-olah bela Islam, tapi untuk bikin kemudharatan,” kata Habib Syakur kepada wartawan, Kamis (31/10).
Ia menegaskan bahwa tidak ada unsur gerakan Islam dalam agenda Reuni 411 yang digarap oleh menantu Habib Rizieq Shihab itu.
“Islam tidak mengajarkan hasut, justru kita anti hasut. Apalagi ini gerakan murni politis sekali, karena benci pada Jokowi dan Gibran,” ujarnya.
“Walaupun dibungkus dengan takbir dan labelisasi Islam, tapi umat sebaiknya tidak terpengaruh ya,” sambung Habib Syakur.
Lebih lanjut, Ulama asal Malang Raya ini pun berharap kepada Kepolisian untuk mewaspadai gerakan tersebut. Ia khawatir gerakan ini akan disusupi oleh pengasong khilafah yang dijadikan ajang untuk makar dan sebagainya.
“Sempalan HTI ini kan masih existing. Mereka masih punya pemahaman jihad untuk menjadikan Indonesia sebagai negara agama, negara khilafah. Ini saya kira aparat dan intelijen wajib waspada,” tukasnya.
Sebelumnya diketahui, bahwa FPI dan sejumlah ormas sayapnya akan menggerak Reuni Akbar 411 yang dibungkus dalam bentuk aksi unjuk rasa di Istana Kepresidenan pada hari Senin, 4 November 2024.
Ketua Umum DPP Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Muhammad Alatas menyampaikan undangan terbuka kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menghadiri acara Reuni Akbar 411 tersebut.
“Kepada seluruh rakyat Indonesia, mengajak dan mengundang untuk terus suarakan keadilan di negeri kita yang saat ini darurat keadilan,” kata Muhammad dalam keterangan pers terbuka, Kamis (31/10).
Target acara tersebut adalah aksi unjuk rasa damai di kawasan Istana Kepresidenan Jakarta untuk menyuarakan keadilan bagi Presiden ke 7 Joko Widodo. Tidak hanya itu, target utama kedua adalah menangkap siapa sosok pemilik akun Kaskus Fufufafa.
“Untuk hadir dalam reuni 411, untuk adili Jokowi dan ganyang fufufafa,” sambungnya.
Menantu Habib Rizieq tersebut mengatakan bahwa aksi 411 akan menjadi pembuktian terulangnya kembali sejarah sosial yang pernah diprakarsai oleh FPI untuk menuntut penjarakan Ahok tahun 2016 silam.
Untuk aksi kali ini, ia ingin membuktikan suara jamaah FPI masih solid atau tidak untuk menyuarakan keadilan yang hendak mereka sampaikan dalam aksi penyampaian pendapat tersebut.
“Kepada seluruh pejuang keadilan, hadiri dan syiarkan sama-sama kita reuni kumpul untuk tunjukkan pejuang keadilan masih tegak berdiri di kita punya negeri,” pungkasnya.