HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan, target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2029 yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto bukan hal yang mustahil untuk dicapai.
Hal itu disampaikannya saat mewakili Presiden Prabowo membuka Opening Ceremony Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (30/10).
“Sebagaimana kita sering dengar bersama, Bapak Presiden menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen di tahun 2029. Ini bukan hal mustahil,” kata Airlangga, yang dikutip Holopis.com, Kamis (31/10).
Airlangga mengatakan, Indonesia sejatinya pernah mencapai rata-rata pertumbuhan ekonomi di angka 7,3 persen pada tahun 1986-1997. Bahkan pernah mencapai di atas 8 persen pada tahun 1995.
Dia lantas menyebut untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2-8 persen, Indonesia perlu belajar dari berbagai capaian, serta penting untuk melihat situasi perkembangan perekonomian dunia yang tak kunjung normal hingga hari ini.
Saat ini, rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia hanya sebesar 3 persen. Hal itu dapat terjadi lantaran efek dari pandemi covid-19 yang menghantam seluruh negara di dunia selama beberapa tahun lalu.
Sehingga untuk mencapai target tersebut, kata Airlangga, perlu didorong dengan melakukan beberapa hal, seperti sumber pertumbuhan baru, hingga adaptasi teknologi, dan inovasi.
“Di dalam RPJPN 2025-2045, pemerintah menargetkan Indonesia emas dengan fondasi pertumbuhan ekonomi yang kuat. Untuk itu, visi pengembangan sektor produktif, seperti syariah dan produk halal menjadi sangat penting,”
. Dan tentunya dalam rangka mencapai visi astacita kedua, pemerintahan Bapak Presiden dalam Kabinet Merah Putih bertekad untuk mendorong kemandirian nasional, salah satunya adalah kemajuan ekonomi syariah yang sejalan dengan rencana pembangunan jangka menengah 2024-2049,” jelas dia.
Dia pun mendorong adanya sinergi antara Bank Indonesia dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dalam menyediakan traceability untuk produk-produk halal.
“Karena sudah diinisiasi oleh BI, maka saya harapkan ada kerjasama antara BPJPH dengan BI. Dan BI sebaiknya tidak tanggung-tanggung Pak, menjadi host dari digitalisasi traceability BPJPH halal. Jadi ini saya rasa menjadi baik dan kedua tentu kredit rusah rakyat berbasis syariah juga terus ditingkatkan,” jelasnya.