Selasa, 5 November 2024
Selasa, 5 November 2024

Jihad Melawan Pekat, Peran Santri dalam Pilkada Jepara 2024

Zakariya Anshori Chamim
Zakariya Anshori Chamim
Eks sekretaris Pimpinan Cabang Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM) Nahdlatul Ulama Kabupaten Jepara 2000-2003.

Seorang santri kalong, sebut saja Kemin, ngedumel dan nggerundel tidak karuan melihat fakta bahwa kiai panutannya tetiba melakukan ijtihad politik yang tidak lazim. Dengan dalih mencari pemimpin yang sudah ‘mentas’ (Jawa: selesai secara ekonomi) dan dipandang “qawiyyun-amin“, sejak 2019 sang kiai menjadi marketing sekaligus juru kampanye, konsultan politik dan penasehat spiritual dari ‘bakul iwak’ untuk maju menjadi bupati dalam Pilkada Jepara.

Kemin kemudian berijtihad dan mengambil sikap vis-a-vis melawan sikap politik kiai tersebut dengan berdasarkan ayat yang ada di Surat Yusuf, “Inii hafiidzun ‘aliim“. Pemimpin harus orang bisa menjaga dan pandai.

Gerakan perlawanan Kemin dilakukan secara senyap, fokus, terarah, terencana dan terukur. Mirip gerakan kontra-intelijen dalam cipta kondisi, sebagaimana misi dakwah Nabi secara sembunyi-sembunyi di awal turunnya wahyu.

Dengan modal nekad, Kemin mendatangi satu persatu imam musholla, kiai kampung, guru ngaji dan ustadz madrasah diniyyah untuk memperkuat barisan para Kemin. Istilah kerennya, Kemin sedang melakukan “canvasing” sebagai bentuk khidmah “Santri nDalem Guse”.

Kemin juga rajin menggalang dukungan suara dari golongan rakyat jelata sesama Kemin, golongan mustad’afin, barisan kere-kere, telo-telo dan kaum proletar lainnya. Semacam radikalisasi petani dalam kumpulan esai Dr. Kuntowijoyo.

Penggalangan massa yang dilakukan Kemin melawan “Setan Desa” seolah menggambarkan perlawanan “kawula alit” terhadap “kaum elite” yang didukung oleh tokoh agama, pengusaha kaya dan jaringan mafia bawah tanah yang dibekingi oknum aparat.

Kredo perlawanan buruh yang digaungkan oleh Wiji Thukul, “Hanya Satu Kata, Lawan!!!” seakan membakar semangat perlawanan kaum tertindas dan kaum dhuafa. Kemin Bersatu, tak mudah dikalahkan.

Spiritualitas Syaiful Anam atau Karewox yang mengatakan “Jepara Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Jangan Biarkan Jadi Sarang Karaoke++, Narkoba, Judi dan Miras” dan “Siappp, ber-Amar Ma’ruf Nahi Munkar untuk Jepara”, membuat Kemin makin gencar melakukan agitasi dan propaganda. Tagar #JeparaWani milik Karewok juga memberikan inspirasi kepada Kemin.

Kalau Karewok saja berani melakukan jihad politik dengan membuat kampanye melalui baliho, maka sebagai santri kalong Kemin harus menemukan jati diri kesantriannya. “Katakan yang benar, walau itu pahit”.

Kemin-kemin harus kembali saling mengingatkan, saling berwasiat untuk kebenaran dan berwasiat dengan kesabaran. “Tawaashaw bil haqqi wa tawaashaw bis-shabri”.

Jihad politik atau jihad bis-siyaasah merupakan cara paling efektif untuk melawan penyakit masyarakat (Pekat).

Jihad memilih pemimpin yang berani menegakkan peraturan daerah (Perda) Kabupaten Jepara Nomor 2 Tahun 2013 tertanggal 30 Mei 2013 tentang larangan minuman beralkohol, perlu didasari dengan pemahaman yang benar tentang syariat dan hukum Islam / Fiqh. “Qaliiluhu wa katsiruhu haramun”.

Peredaran judi togel yang sudah merambah setiap sudut desa, maraknya judi-online serta peredaran narkoba membuat Kemin resah dan mengkhawatirkan generasi muda dan anak-anak. Diperlukan kesadaran bersama (common-sense) untuk berbuat yang terbaik dengan menjadikan pekat sebagai common-enemy.

Ijtihad politik yang dilakukan Kemin tentu saja mengandung risiko yang tidak ringan. Kiranya ikhtiar politik yang dilakukan Kemin diberikan jalan terang dan kemenangan. “Wa Qul Ja’al Haqqu Wa Zahaqal Baathilu, Innal Bathila Kaana Zahuuqan”.

Penulis adalah bekas sekretaris Pimpinan Cabang Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (LAKPESDAM) Nahdlatul Ulama Kabupaten Jepara 2000-2003.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

berita Lainnya
Related

Kesenjangan Komunikasi Antar Generasi

Teori generasi akhir-akhir ini semakin populer, terutama karena perbedaan mencolok antar generasi yang sering kali menyebabkan hubungan menjadi rumit dan terpolarisasi.

Apa Benar Starlink Berbahaya Bagi Indonesia ?

Oleh : Dr. Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo / Pengamat Telematika, Multimedia, AI & OCB, sekaligus Magister Kesehatan Masyarakat (Public Health) UGM Asli.

Prof Salim Said, Tokoh Pers yang Meninggal di Tengah Revisi UU Penyiaran

Oleh : Dr. Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo / Oleh : Dr. Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo / Mantan Ketua 1 Korps Mahasiswa Komunikasi (1990-1991) UGM asli di Jogja.
Selamat Bekerja Prabowo Gibran
Selamat Bekerja Prabowo Subianto

Berita Terbaru