HOLOPIS.COM, MAKASSAR – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menggandeng Polda Sulsel (Sulawesi Selatan) untuk merazia beberapa pabrik kosmetik di Makassar.
Razia dilakukan untuk mengambil sampel dan menguji apakah produk skincare tersebut mengandung bahan berbahaya seperti merkuri atau tidak.
“Kami melakukan razia di pabrik kosmetik, diambil sampelnya, baru di cek kandungannya, nanti baru dilakukan tindak lanjut oleh penyidik,” kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol. Didik Supranoto, Selasa (29/10).
Saat ini kata Didik, BPOM tengah melakukan uji laboratorium terhadap beberapa sampel yang diambil dari beberapa jenis kosmetik.
Kini pihaknya juga tengah menunggu hasil apakah kosmetik tersebut mengandung merkuri atau tidak. Jika hasilnya mengandung merkuri akan ditindaki.
“Masih menunggu hasil lab yang sekarang dilakukan oleh BPOM. Nanti hasil lab-nya apa, baru kita tindak lanjuti oleh Krimsus Polda Sulsel,” jelasnya.
Dia tidak merinci berapa jumlah pabrik kosmetik yang diambil sampelnya. Namun, dia mengatakan pihaknya mengambil sampel beberapa kosmetik secara diam-diam.
“Ada juga yang dia tidak tahu kita ambil sampelnya itu,” jelasnya.
Diketahui, polemik produk skincare pengusaha asal Makassar ini berawal dari seorang dokter kecantikan yang melakukan review dan viral di media sosial.
Dia menyebut jika produk skincare yang ia review itu mengandung bahan berbahaya berdasarkan hasil uji laboratorium.
Hasil review dokter tersebut sontak menuai respons sejumlah pengusaha skincare asal Makassar. Mereka lantas ramai-ramai mengkritik dokter tersebut.
BPOM Makassar kemudian melakukan penindakan dengan menyita 16 galon bahan baku pembuatan skincare ilegal di Makassar, pada Kamis (24/10). Bahan baku itu disita dari oknum pelaku usaha.
“Ini hasil dari penindakan kemarin siang di Kota Makassar,” kata Kepala Balai Besar POM Makassar Hariani kepada wartawan, Jumat (25/10).
Hariani menyebut satu galon tersebut berisikan 25 kilogram bahan baku.
Dia menjelaskan 16 galon yang di sita BPOM Makassar ada beberapa jenis produk yang berbentuk jel dan krim.
“Bahan bakunya ada 16 galon, satu galon 25 Kg dengan macam-macam jenisnya. Macam-macam produknya, ada yang bentuk jel, dan ada yang bentuk krim,” bebernya