HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemprov Daerah Khusus Jakarta, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) lakukan pemantauan secara berkala Program Pengendalian Nyamuk Aedes Aegypti menggunakan teknologi Wolbachia di Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, sejak diluncurkan pada 4 Oktober 2024, program ini telah mengalami perkembangan. Hingga saat ini sudah ada lebih dari seribu warga menjadi orang tua asuh.
“Hingga saat ini, sebanyak 1.279 Orang Tua Asuh (OTA) dari 11 RW di Kelurahan Kembangan Utara telah bersedia berpartisipasi dalam program ini. Harapannya, populasi nyamuk pembawa virus demam berdarah akan berkurang drastis, sehingga mencegah penyebaran penyakit demam berdarah,” ujar Ani di Jakarta, seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (26/10).
Ani melanjutkan, pendistribusian ember berisi telur nyamuk Wolbachia beserta pakan ke rumah-rumah para OTA telah dimulai sejak 8 Oktober 2024. Teknologi Wolbachia melalui telur nyamuk ini, bertujuan mengurangi kemampuan nyamuk penyebab demam berdarah untuk berkembang biak dan menyebarkan virus.
“Seluruh RW di Kelurahan Kembangan Utara saat ini telah berpartisipasi aktif dalam upaya pengendalian demam berdarah,” imbuhnya.
Ani menerangkan, setiap dua minggu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta akan melakukan proses servis ember meliputi pengisian ulang air, telur nyamuk, dan pakan guna memastikan program berjalan optimal dan sesuai dengan harapan.
“Ember yang mengalami kendala seperti hilang atau tumpah, akan diganti sesuai jadwal pemeliharaan. Kami akan terus memantau pelaksanaan program ini dan melakukan evaluasi secara berkala. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Oleh karena itu, dukungan dan kerja sama dari seluruh OTA serta warga sangat diharapkan,” jelasnya.