HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kehamilan tak hanya membawa perubahan pada tubuh ibu hamil, tapi juga menimbulkan kebiasaan baru. Salah satunya, kebiasaan mendengkur. Kokbisa, dan kira-kira apa yang jadi penyebabnya, ya?
Sebelumnya, mendengkur merupakan keluarnya suara yang disebabkan oleh getaran jaringan lunak saat tenggorokan menyempit atau tersumbat. Umumnya hal ini disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti udara kering.
Namun jika sebelumnya Anda tidak pernah mendengkur dan lebih sering melakukannya saat hamil, penyebabnya ada beberapa faktor. Di antaranya:
- Lonjakan hormon
Hormon estrogen dan progesteron meningkat saat hamil guna mendukung pertumbuhan bayi di dalam kandungan. Lonjakan hormon ini berpotensi mengubah tekanan saluran napas, menyebabkan sleep apnea, dan mendengkur.
Selain itu, juga bisa membuat penyumbatan pada hidung dan mengakibatkan pembengkakan jaringan atau rinitis kehamilan.
- Pertambahan berat badan
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan agar saat hamil berat badan ibu cukup bertambah antara 25 hingga 35 pon saja (atau sekitar 11-16 kg) dari berat badan sebelumnya
Umumnya di trimester ketiga, penambahan berat badan akan memberikan tekanan pada otot-otot yang menjaga saluran napas tetap terbuka di malam hari. Dan inilah yang bisa menyebabkan apnea tidur obstruktif dan mendengkur.
- Faktor lingkungan
Seperti sudah disebutkan di atas, saluran hidung yang teriritasi berisiko lebih sensitif terhadap udara kering atau situasi lain yang menyebabkan mendengkur. Oleh karenanya, ahli kesehatan merekomendasikan ibu hamil untuk tidur di kamar yang tidak terlalu kering atau lembab. Untuk lebih amannya, bisa menggunakan pelembab udara, seperti air purifier atau air humidifier.
Iritasi yang diakibatkan asap rokok atau paparan asap lainnya juga berisiko menyebabkan mendengkur dan gangguan pernapasan saat tidur lainnya.
- Kebiasaan tidur yang buruk
Dokter obgin umumnya merekomendasikan ibu hamil untuk tidur dengan posisi miring. Itu karena tidur telentang lebih mungkin menyebabkan ibu hamil mendengkur.
Selain itu, kurangnya kualitas tidur juga berisiko ibu hamil merasa lebih pusing di siang hari.
- Etnis tertentu
American Thoracic Society mengatakan, ibu hamil dari etnis Afrika-Amerika memiliki peningkatan risiko gangguan pernapasan saat tidur dibandingkan wanita dari ras dan etnis lain.
Bahkan sebuah studi tahun 2019 tentang insomnia, tidur, dan mendengkur, menemukan, wanita yang mengidentifikasi dirinya sebagai orang kulit hitam cenderung melaporkan lebih banyak masalah tidur.
Bagaimana jika kebiasaan mendengkur sudah ada sejak sebelum hamil? Apakah dengkuran Anda akan bertambah parah? Semuanya tergantung dari bagaimana hormon kehamilan mempengaruhi tubuh Anda, seberapa banyak berat badan Anda bertambah, serta faktor individu lain dan kondisi kesehatan yang dialami selama hamil.
Apakah Mungkin Mendengkur Tanda Adanya Bahaya Saat Hamil?
Jawaban, bisa jadi!
Bagi sebagian ibu hamil, mendengkur saat hamil merupakan bagian dari fase kehamilan yang disebabkan peningkatan berat badan atau perubahan hormonal. Namun bagi sebagian lainnya, bisa jadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius.
Seperti yang disebutkan beberapa penelitian. Dikatakan, kebiasaan mendengkur memiliki hubungan dengan masalah kesehatan saat hamil, seperti:
- Tekanan darah tinggi
- Kelahiran prematur sebelumnya
- Diabetes gestasional
Masalah Kesehatan yang Berhubungan dengan Mendengkur Saat Hamil
Ini beberapa masalah kesehatan yang kerap dihubungkan dengan mendengkur saat hami:
- Sleep Apnea
Tidak semua orang (dalam hal ini ibu hamil) yang mendengkur menderita sleep apnea. Umumnya, mendengkur pada sleep apnea disertai dengan gejala ini:
- Napas terengah-engah
- Mulut terasa kering
- Sering terbangun saat sedang tidur
- Ada jeda pada tiap tarikan nafas
- Preeklampsia
Preeklampsia atau tekanan darah tinggi selama kehamilan memang ada kaitannya dengan mendengkur. Bahkan disebutkan Healthline, kemungkinannya bisa lebih dari dua kali lipat.
Preeklampsia umumnya berkembang di usia kehamilan 20 minggu ke 20, dan gejala yang menyertainya adalah:
- Sakit kepala
- Penambahan berat badan yang dratis
- Sesak napas
- Penglihatan kabur
- Protein dalam urin
- Diabetes gestasional?
Disebutkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Central of Disease Control/CDC), 2 dari 10 persen ibu hamil menderita diabetes gestasional (DG). Dan masalah tidur selama kehamilan memang erat kaitannya dengan DG ini, begitu juga dengan apnea tidur obstruktif dan kualitas tidur yang rendah lainnya.
- Depresi perinatal
Sebuah studi di tahun 2021 menemukan, mendengkur saat hamil mungkin terjadi karena faktor depresi perinatal. Depresi ini memang kerap terjadi saat hamil (bukan pascapersalinan).
Selanjutnya, jika Anda curiga dengkuran disebabkan salah satu masalah kesehatan ini atau dengkuran disertai dengan gejala-gejala ini, segeralah berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda.