Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretapaian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI) bersama Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum RI dan Balai Teknik Perkeretapian Kelas I Semarang (BTP) Semarang, Jawa Tengah melakukan pendampingan teknis uji beban (loading test) jalur layang kereta api petak Solo Balapan – Kadipiro atau yang biasa dikenal dengan rel layang Simpang Joglo, Surakarta.

Hadir pada kegiatan tersebut Direktur Prasarana Prasarana Perkeretaapian, Hengky Angkasawan didampingi Kepala BTP Semarang, Rudi Pitoyo. Jalur layang KA sepanjang 1,8 kmsp ini merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda KA Solo Balapan – Kadipiro – Kalioso (10 kmsp). Secara khusus, uji beban dilakukan pada struktur jembatan KA rangka baja komposit total panjang 270 m dengan bentang utama 130 m dan 2 bentang pendek (pendekat) sepanjang 70 m.

Direktur Prasarana Prasarana Perkeretaapian, Hengky Angkasawan menyampaikan, data sementara pengujian menunjukkan hasil yang cukup baik menuju kesiapan rencana pengoperasian jalur elevated.

“Hari ini dilakukan uji statis dan dinamis, terlihat data sementara ada kesesuaian dengan dokumen perencanaan, KKJTJ juga mengapresiasi pembangunan jembatan ini sudah sesuai dengan struktur yang sudah ditetapkan,” kata Hengky.

Uji bebasn dilakukan dengan memberikan beban statis maupun dinamis dengan menerapkan dua metode pembebanan yaitu beban ditimbulkan melalui shaker dan beban ambient dengan lokomotif berjalan. Uji dinamis dan statis kali ini mengerahkan 6 (enam) lokomotif CC 201 (84 ton/unit) dan dua =lokomotif CC 300 (90 ton/unit) berat total 684 ton yang berarti memenuhi 52,6% dari beban desain 1300 ton untuk uji beban single track elevated.

Dari hasil ujicoba tersebut, diperoleh hasil berupa respon getar yang kemudian dianalisis dengan Fast Fourier Transform (FFT) dan Experimental Model Analysis (EMA) untuk menentukan besarnya frekuensi natural dan mode shape-nya. Hasil analisis sementara menunjukkan frekuensi natural vertikal mode pertama sebesar 1,63 Hz, nilai ini lebih tinggi dari perhitungan perencanaan yaitu 1,34 Hz yang berarti karakteristik jembatan lebih kaku dibanding dengan perencanaan.

Uji beban statis dilakukan dengan memposisikan 8 (delapan) lokomotif maju dari arah Stasiun Kadipiro menuju Stasiun Solo Balapan. Rangkaian lokomotif berhenti dalam 12 tahapan, posisi ½ bentang pendek sisi Stasiun Kadipiro, 1 bentang pendek penuh sisi Stasiun. Kadipiro, ¼ bentang utama, ½ bentang utama, ¾ bentang utama, satu bentang utama penuh, posisi ½ bentang pendek sisi Stasiun. Solo Balapan dan satu bentang pendek penuh sisi Stasiun Solo Balapan.

Sementara itu, Kepala BTP Semarang, Rudi Pitoyo menuturkan bahwa BTP Semarang telah menyelesaikan tahap konstruksi di jalur hilir. Saat ini serangkaian pengujian telah dan sedang dilakukan agar jalur ganda KA ini secara parsial dapat segera dioperasikan.

“Sejauh ini progres di lapangan sesuai timeline, kita sudah menyelesaikan Safety Assessment bersama Direktorat Keselamatan, Pengujian Fasilitas Operasi menggandeng Balai Pengujian Perkeretaapian, kemudian uji beban, semua demi memastikan aspek keamanan dan keselamatan jalur, bangunan sampai fasilitas operasi KA sesuai Permenhub Nomor 69 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian,” ungkap Rudi.

Sebagai informasi, saat jalur layang ini resmi dipopoerasikan maka dikalim dapat membantu percepatan pembangunan underpasss yang berada di bawanya. Pembangunan jalur layang KA Simpang Joglo ini sekaligus penataan kawasan sekitarnya yang merupakan solusi kongret pemerintah dalam mengurai kepadatan. Mengingat di lokasi ini merupakan titik bertemunya 7 (tujuh) persimpangan jalan (dua jalan nasional, dua jalan provinsi, jalan kota dan jalan lingkungaan) dengan jalur aktif kereta api yang mengarah ke Semarang dan menuju Bandara Adi Soemarmo.