HOLOPIS.COM, JAKARTA – Setiap tahun pada tanggal 24 Oktober, Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diperingati untuk menandai berdirinya organisasi internasional ini pada tahun 1945. Pada hari tersebut, Piagam PBB diratifikasi oleh mayoritas penandatangan, termasuk di antaranya lima anggota tetap Dewan Keamanan.

PBB berperan sebagai pelopor dalam upaya menjaga perdamaian internasional dan mempromosikan visi dunia yang lebih adil. Organisasi ini juga memiliki berbagai lembaga khusus yang bertanggung jawab di sektor-sektor tertentu, seperti Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia.

Latar Belakang Sejarah

Pada tahun 1945, Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Organisasi Internasional berlangsung di San Francisco, dihadiri oleh perwakilan sekitar 50 negara. Tugas mereka adalah menyusun Piagam PBB, yang kemudian diratifikasi. Lima dari sepuluh negara yang terlibat adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB. PBB mulai beroperasi setelah mayoritas negara menandatangani perjanjian tersebut.

Sidang Umum PBB pada tahun 1947 mengumumkan bahwa hari ini akan digunakan untuk meningkatkan kesadaran tentang tujuan dan pencapaian organisasi serta menggalang dukungan untuk aktivitasnya. Selain itu, pada tahun 1971, sidang tersebut merekomendasikan agar Hari PBB dijadikan hari libur umum di semua negara anggota.

Istilah ‘Perserikatan Bangsa-Bangsa’ diciptakan oleh mantan Presiden AS, Franklin D. Roosevelt, yang pertama kali digunakan dalam Deklarasi PBB pada 1 Januari 1942, selama Perang Dunia II. Saat didirikan, PBB memiliki 51 negara anggota, yang sekarang jumlahnya telah berkembang menjadi 193.

Makna Penting PBB

PBB memiliki komitmen untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional, memberikan bantuan kemanusiaan kepada yang membutuhkan, melindungi hak asasi manusia, dan menegakkan hukum internasional. Selama lebih dari 75 tahun, organisasi ini telah memainkan peran penting dalam kerjasama global, upaya perdamaian, dan pembangunan. PBB berfungsi sebagai pemicu perubahan, memperjuangkan hak asasi manusia, kebebasan, dan keadilan.

Peran PBB Dalam Konflik Israel dan Palestina

PBB selama ini cukup vokal ldalam menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap serangan Israel di Gaza. Mereka beberapa kali menyatakan bahwa Israel sudah melanggar HAM berat dengan menewaskan banyak warga sipil di sana.

PBB juga menuding Israel telah melakukan pelanggaran yang berat, yaitu melanggar perjanjian global tentang melindungi hak anak-anak.

PBB secara lantang mengatakan bahwa tindakan militernya di Gaza telah berdampak buruh dan sebuah pelanggaran terburuk dalam sejarah, dalam beberapa waktu belakangan ini.

Wakil Ketua Komite PBB, Bragi Gudbrandsson mengatakan bahwakematian anak-anak dalam serangan ini adalah sesuatu yang sangat kelam.

“Kematian anak-anak yang keterlaluan hampir merupakan hal yang unik dalam sejarah. Ini adalah tempat yang sangat kelam dalam sejarah,” kata Bragi.

Ia bahkan mengatakan tak pernah melihat pelanggaran sebesar seperti yang terjadi di Gaza saat ini. Ia menilai bahwa serangan dari Israel di Gaza adalah pelanggaran yang sangat jarang terlihat saking seriusnya.

“Saya kira kita belum pernah melihat pelanggaran yang begitu massif seperti yang kita lihat di Gaza. Ini adalah pelanggaran yang sangat serius yang jarang kita lihat,” lanjutnya.