HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyampaikan bahwa dirinya masih yakin bahwa komitmen Prabowo Subianto untuk kesejahteraan buruh masih tetap terjaga sampai dengan saat ini.
“Kami yakin juga bapak Presiden Prabowo sudah memahami persoalan yang selama ini dituntut oleh kawan-kawan buruh dan kelas pekerja, petani, nelayan guru dan tenaga kerja lainnya,” kata Iqbal dalam konferensi pers daringnya yang dikutip Holopis.com, Selasa (22/10).
Hanya saja ia masih cukup skeptis terhadap sosok Menteri dan Wakil Menteri yang ditempatkan Prabowo untuk berada di sektor ekonomi dan ketenagakerjaan. Menurutnya, mereka semua adalah kelompok yang pro terhadap UU Cipta Kerja yang selama ini ditentang oleh kaum buruh di Indonesia.
“Kalau kita melihat komposisi kabinet menteri-menteri ekonominya, memang jauh dari harapan. Menteri-menteri ekonomi yang sekarang ada ini dari mulai menkonya sampai menteri teknisnya mereka adalah orang-orang yang pro kepada omnibus law UU Cipta Kerja,” ujarnya.
Oleh sebab itu, aksi-aksi yang akan dilakukan Partai Buruh dan serikat buruh lainnya menjadi penting untuk menyuarakan tuntutan mereka kepada pemerintahan Kabinet Merah Putih yang saat ini dipimpin oleh Prabowo Subianto.
“Kami nggak boleh berhenti menyuarakan itu, ini tentang keberpihakan, kita tunggu saja,” tukasnya.
“Kalau kita lihat menteri teknisnya yang baru yang tidak memahami 0% ya, baik menaker maupun wamenaker-nya 0, tidak mengetahui tentang ketenagakerjaan memang skeptis ya. Tapi kan nasib buruh enggak boleh diperpegadaikan,” sambungnya.
Menteri bidang Ekonomi dan Ketenagakerjaan di Kabinet Merah Putih :
Menko Perekonomian : Airlangga Hartarto
Menteri Tenagakerja : Prof Yassierli
Wakil Menteri Tenagakerja : Emannuel Ebenzer
Untuk itu, Iqbal berharap kepada Menteri Tenaga Kerja Yassierli maupun Emmanuel Ebenezer untuk memahami situasi saat ini dan mau mendengarkan aspirasi kaum buruh.
“Kepada Menteri Tenaga Kerja yang baru, kami berharap memahami situasi ini, tidak terjebak menggunakan kebijakan yang lama,” tutur Iqbal.
“Menggunakan kebijakan yang lama sangat bertentangan dengan pidato bapak Presiden Prabowo Subianto di acara pelantikan maupun beberapa waktu yang lalu di acaranya kebangkitan kelas pekerja melalui video waktu itu,” sambungnya.
Sekadar diketahuil, Said Iqbal juga menyampaikan bahwa pada hari Kamis 24 Oktober 2024, pihaknya akan menggelar aksi bergelombang dimulai dari Istana Negara Jakarta.
“Titik kumpul sekitar jam 10.00 WIB pagi dan sampai dengan selesai sesuai peraturan perundang-undangan,” terang Iqbal.
Untuk kegiatan aksi unjuk rasa tersebut, Iqbal mengatakan bahwa penyelenggara aksi sudah mengirimkan surat pemberitahuan kepada Polda Metro Jaya maupun Mabes Polri.
“Surat pemberitahuan aksi sudah disampaikan ke Polda Metro Jaya dan Mabes Polri. Penyelenggara aksi adalah KSPI bersama serikat-serikat buruh lainnya,” jelasnya.
Ia juga menerangkan bahwa aksi tanggal 24 Oktober 2024 adalah aksi pembuka yang akan menjadi rangkaian kegiatan gelombang aksi di seluruh Indonesia.
“Tanggal 24 Oktober ini adalah aksi awalan, tentu akan dilantukan aksi lanjutan secara bergelombang, yaitu 25, 26, 27, 28, 29, 30 dan 31 Oktober. Pasti raturan ribu buruh secara total seluruh Indonesia,” tandasnya.