HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini mengumumkan ke muka publik mengenai tuntutannya atas konflik berkepanjangan dengan Hamas Palestina. Hal tersebut seiring dengan pengumuman, bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar dikabarkan meninggal akibat serangan Israel itu sendiri.
Dalam poin-poin pengumumannya, salah satu yang menjadi sorotan adalah, Benjami Netanyahu berjanji akan menyelesaikan perang dengan syarat Hamas melepaskan orang-orang yang disandera.
Sebelum itu, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa pejabat Israel mengumumkan bahwa Yahya Sinwar meninggal dalam baku tembak di Jalur Gaza bagian Selatan, Rabu (16/10).
Bahkan, belakangan ini mencuat sebuah video hasil dari rekaman drone yang memperlihatkan Sinwar benar-benar meninggal diselimuti debu di dalam sebuah bangunan yang sudah hancur.
Kematian Sinwar itu belum ada konfirmasi lebih lanjut hingga kini dari militan Hamas. Namun telah dipastikan juga oleh Benjami Netanyahu dalam sebuah keterangan terpisah.
“Hari ini (Rabu), dalang dari hari kejahatan ini sudah tidak ada lagi. Yahya Sinwar telah meninggal, dia dibunuh di Rafal oleh tentara pemberani pasukan pertahan Israel,” ungkap Netanyahu, sebagaimana informasi yang dikutip dikutip Holopis.com.
Lebih lanjut, Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan menghentikan peperangan, asalkan Hamas melepaskan sandera dengan selamat.
“Meskipun ini bukan akhir dari perang di Gaza, ini adalah awal dari akhir. Kepada masyarakat Gaza saya punya pesan sederhana; Perang ini bisa berakhir besok, ini bisa berakhir jika Hamas meletakkan senjatanya dan mengembalikan sandera kita,” tambahnya.
“Hamas menyandera 101 sandera di Gaza, yang merupakan warga negara dari 23 negara, ISrael akan melakukan segala daya untuk membawa mereka semua pulang dan Israel akan menjami keselamatan semua orang yang mengembalikan sandera kami,” tukasnya.
“Namun bagi mereka yang akan menyakiti sandera kami, saya punya pesan lain; Israel akan memburu anda dan akan menegakkan keadilan,” sambungnya.
“Poros teror yang dibangun oleh Iran telah runtuh di depan mata kita. Nasrullah telah tiada, wakilnya Muhsin telah tiada, Haniyah telah tiada, Deif telah tiada, Sinwar telah tiada,” jelasnya.
“Rakyat kita sendiri dan rakyat Itak, Suriah, Lebanon, dan Yaman, hal ini juga akan segera berakhir,” lanjutnya.
“Semua orang yang menginginkan masa depan yang sejahtera dan damai di Timur Tengah harus bersatu untuk membangun masa depan yang lebih baik. Bersama-sama kita bisa melawan kekuatan kegelapan dan menciptakan masa depan terang dan harapan bagi kita semua,” imbuhnya.