HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) menaruh harapan besar kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), utamanya BUMN yang beraset besar maupun anak usahanya untuk turut serta memberikan kontribusi terhadap pasar keuangan domestik.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman menyampaikan, bahwa nantinya di bawah pemerintahan baru, akan ada banyak perusahaan pelat merah yang melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
“Kami harap di pemerintahan baru akan ada tambahan suplai perusahaan, terutama yang size (aset) besar,” kata Iman dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (17/10).
Total, baru ada 37 BUMN dan anak usahanya yang melantai di Bursa, dengan rincian 14 BUMN induk dan 23 lainnya anak usaha BUMN. Kemudian 6 dari keseluruhan perusahaan BUMN menjadi driver Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Adapun lanjut Iman mengungkapkan, perusahan pelat merah terakhir yang mencatatkan IPO yakni PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), yang merupakan anak usaha dari PT Pertamina.
Perusahaan yang berfokus pada sektor energi panas bumi itu melantai di bursa saham Indonesia pada Februari 2023 lalu. Pun PT Pertamina Hulu Energi yang juga anak usaha Pertamina juga masih menunda proses IPO-nya.
Ke depan, Iman berharap, anak usaha Pertamina, PalmCo dan Inalum (subholding MIND ID) bisa berkontribusi pada pasar modal domestik pada tahun 2025 mendatang.
“Untuk BUMN baru yang sudah eksisting perlu ada keberlanjutan, di 2025 kami berharap ada yang lain,” ujar Iman.