HOLOPIS.COM, JAKARTA – Istri Benny Laos, Sherly Tjoanda menangis di sebelah jasad suaminya, mengingat kondisi Taliabu yang sangat terbelakang. Di tempat suaminya menghembuskan napas terakhir itu, Sherly mengenang bahwa peralatan kesehatan di Taliabu sangatlah minim.
Bahkan, obat paracetamol juga sulit ditemukan di pulau tersebut. Hal itu pun membuat Sherly awalnya melarang suaminya untuk bertolak ke Taliabu.
“Di Taliabu bahkan apoteknya mereka tidak punya panadol, makanya saya sudah bilang dengan bapak dari awal, bapak jangan ke Taliabu, di sana fasilitasnya minim. Tapi bapak bilang saya harus pergi saya harus turun sendiri melihat kondisi mereka bagaimana,” kata Sherly, dikutip Holopis.com di kanal Youtube The Hermansyah (14/10).
Sherly kemudian menjelaskan bahwa kondisi di pulau Taliabu memang sangat memperihatinkan. Ia bahkan sampai heran dengan suaminya yang sangat perduli dengan masyarakat Taliabu.
Karena rasa kepedulian Benny Laos yang tinggi, Sherly mengatakan ia harus kehilangan suami, dan anak-anaknya kehilangan seorang ayah.
“Memang kondisi mereka sangat sedih, tidak ada jalan, sangat keterbelakangan, tapi kemudian saya bilang ke bapak, kamu kenapa begitu peduli, kamu kenapa peduli sama orang lain, akhirnya saya kehilangan suami, anak-anak saya kehilangan ayah, demi apa? Kita baik-baik saja di Jakarta, kita tidak perlu datang ke sini tapi dia bilang dia harus pergi dan lihat,” lanjutnya.
Anak Benny Laos Bangga dengan Mendiang Ayah
Sementara itu anak sulung Benny Laos, Edbert Laos mengatakan bahwa ia merasa sangat menyesal karena tak sempat mengucapkan banyak hal kepada ayahnya.
“There are so many things I wanna say to you, but my ego just never let me (Ada banyak yang ingin aku sampaikan kepada papa, tapi ego ku menghalangi),” kata Edbert.
Namun di antara banyak penyesalan, Edbert tetap merasa bangga bisa memiliki ayah seperti Benny Laos dan berjanji akan terus menjaga ibu dan adik-adiknya.
“But I just wanted to say that I’m so unbelievably proud I can call you my dad. And I promise I’ll take care of mom and adik-adik (Aku hanya ingin mengatakan aku bangga memanggilmu ayah, dan aku janji akan menjaga ibu dan adik-adik),” pungkasnya.
Kronologi Speedboat yang Ditumpangi Benny Laos
Speedboat yang membawa rombongan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara nomor urut 4, Benny Laos-Sabrin Sehe meledak di Pulau Taliabu, Maluku Utara, pada Sabtu (12/10).
Kabar tewasnya Benny Laos dalam insiden tersebut pun langsung dibenarkan oleh Politisi Partai Demokrat, Herman Khaeron.
“Iya (meninggal dunia),” kata Herman.
Sementara itu, Kapolres Taliabu, AKBP Totok Handoyo, menjelaskan kejadian bermula saat speedboat berlabuh di Pelabuhan Regional Bobong, Desa bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu.
Sebelum kejadian ledakan, Benny Laos dan rombongan sudah naik dan berada dalam speedboat yang saat itu sedang melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM).
“Karena saat pengisian BBM, kondisi mesin kapal (speedboat), kompor listrik, AC, dan genset di dalam speedboat dalam keadaan menyala,” kata Totok dalam keterangannya.
Akibatnya, speedboat meledak dan disertai dengan kobaran api yang langsung membakar seluruh badan speedboat.