HOLOPIS.COM, JAKARTA – Nilai tukar mata uang (kurs) Rupiah pada perdagangan awal pekan, Senin (14/10) besok diproyeksi bakal kembali menguat ke level Rp15.500 per dolar AS (USD).
“Dalam perdagangan Rupiah di Senin besok kemungkinan besar mengalami penguatan di Rp15.500,” ujar Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya, Minggu (13/10).
Dia mengatakan, salah satu indikasi Rupiah mengalami penguatan adalah data di hari Jumat relatif lebih stabil, yang mencerminkan dukungan pasar pasar terhadap penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS).
Di sisi lain, penguatan Rupiah pada pekan depan itu juga tidak lepas dari laporan harga produsen AS pada September 2024, yang semakin meyakinkan bank sentral AS, The Fed bakal memangkas lagi suku bunga pada pekan depan.
Pasalnya dalam laporan harga produsen AS, tidak terdapat perubahan yang terlalu signifikan.
“Memang ada dua pernyataan bahwa suku bunga akan diturunkan 25 bps dan 50 bps bulan November, tetapi data pengangguran relatif lebih tinggi maka data tenaga kerja mengalami penurunan,” kata dia.
Kemudian dari sisi domestik, lanjut Ibrahim, baik bank dunia, IMF, dan Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024-2025 bakal berada di atas level 5 persen.
“Indikasi ini melihat kondisi ekonomi Indonesia di Asia Tenggara yang relatif stabil apalagi data pertumbuhan ekonomi yang bagus walaupun terjadi deflasi lima bulan berturut-turut, namun ekonomi Indonesia kemungkinan besar masih akan stabil di 5-5,1 persen,” ujar dia.
“Ini yang membuat pelaku pasar, investor masuk ke pasar dalam negeri sehingga internal ini yang membuat harga mata uang Rupiah mengalami penguatan,” kata Ibrahim.
Di sisi lain, perang Timur Tengah yang dalam beberapa waktu terakhir semakin memanas juga tidak serta merta mempengaruhi laju penguatan Rupiah, karena fundamental ekonomi yang tetap terjaga dan data ekonomi AS cukup stabil.