Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Es teh manis telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya minum kita, terutama saat cuaca panas atau ketika bersantap di luar.

Minuman yang sederhana ini menawarkan rasa manis yang menyegarkan, tetapi di balik kenikmatannya, ada beberapa risiko kesehatan yang perlu diwaspadai jika dikonsumsi secara berlebihan.

Mengabaikan batas konsumsi es teh manis bisa berujung pada sejumlah efek samping yang membahayakan kesehatan.

Salah satu masalah utama dari es teh manis adalah tingginya kandungan gula. Gula memang menambah cita rasa, tetapi dalam jumlah besar, dapat menjadi musuh bagi tubuh.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konsumsi gula berlebihan dapat memicu peningkatan berat badan hingga obesitas, meningkatkan risiko diabetes tipe 2, serta menimbulkan berbagai gangguan kardiovaskular.

Sebuah gelas es teh manis yang sering dianggap ringan dan aman ternyata bisa mengandung gula dalam jumlah besar, melampaui batas yang direkomendasikan per hari.

Gula ini tidak hanya berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan, tetapi juga berdampak pada lonjakan kadar gula darah yang membahayakan, terutama bagi individu dengan risiko diabetes.

Tidak hanya kandungan gulanya yang perlu diperhatikan, teh sendiri mengandung kafein, meski jumlahnya tidak sebanyak kopi. Kafein dalam es teh manis memberikan efek stimulan yang bisa menyebabkan gangguan tidur jika dikonsumsi dalam jumlah besar, terutama pada malam hari.

Orang-orang yang sensitif terhadap kafein mungkin merasakan dampak berupa kecemasan, jantung berdebar, bahkan sakit kepala.

Meskipun es teh manis menawarkan kesegaran seketika, konsumsi kafein yang berlebihan akan mengganggu ritme alami tubuh, termasuk kualitas tidur yang buruk, dan bahkan menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius jika tidak segera diatasi.

Selain itu, minuman ini juga mengandung oksalat, senyawa yang dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal jika diminum secara berlebihan. Bagi mereka yang rentan terhadap masalah ginjal, es teh manis dapat memperburuk kondisi tersebut.

Kandungan oksalat dalam teh hitam, yang sering digunakan sebagai bahan dasar es teh manis, bisa terakumulasi di ginjal, membentuk kristal yang sangat menyakitkan ketika berubah menjadi batu ginjal.