HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, bahwa semangat Presiden Terpilih Prabowo Subianto telah menggebu-gebu untuk membereskan berbagai permasalahan di Tanah Air.
Salah satunya adalah membereskan para pihak yang mencoba bermain nakal, yang pada akhirnya membuat negara mengalami kerugian.
Adapun mulanya, Luhut mengungkap langkah audit yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bisa digunakan untuk mengetahui permasalahan di suatu kementerian.
Dia lantas bercerita, bahwa ada satu kementerian tidak punya memiliki data lahan sawit. Namun kemudian, diketahui terdapat 3,1 juta lahan sawit yang ternyata tidak terdaftar atau teregister.
“Misalnya ada satu satu kementerian data kelapa sawit dia nggak punya berapa juta hektar. Kita punya, bagaimana kita bisa mendapatkan sumber yang bagus? Kemarin baru diumumkan 3,1 juta ha tidak register,” ungkap Luhut dalam diskusi Melaju Menuju Indonesia Emas, Jumat (11/10).
Hal itu pun langsung direspon oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. Dimana kata Luhut, Presiden terpilih yang bakal dilantik pada 20 Oktober mendatang itu berniat untuk bertindak melakukan penangkapan.
“Beliau bilang ‘Bang kita tangkap aja’. Tenang Mr President saya bilang, biar bapak dilantik nanti terserah dan kita siapkan data yang benar,” ungkapnya.
Luhut lantas mengatakan, semangat dari presiden terpilih untuk menyelesaikan berbagai persoalan gasnya sangatlah kencang. Sehingga menurutnya, perlu direm-rem sedikit.
“Jadi saya lihat spirit daripada presiden terpilih itu kencang, gasnya itu kencang malah mungkin perlu direm-rem sedikit,” katanya.
Ada Kebocoran Penerimaan Negara Rp300 Triliun
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyebut setidaknya ada penerimaan negara yang bocor dari sektor industri perkebunan sawit, yang nilainya mencapai Rp300 triliun.
Hal itu diungkapkan Hashim dalam acara Diskusi Ekonomi Kasmar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Pengusaha Senior di Menara Kadin Indonesia, Senin (7/10).