HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden terpilih Prabowo Subianto sebelumnya menyampaikan telah memanggil para pimpinan partai politik (parpol) untuk membahas perihal susunan kabinet pemerintahannya, yang dalam hal ini terkait penunjukan para menteri.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menyampaikan sambutan di acara pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Legislator PKB di Hotel Sahid, Jakarta, pada Kamis (10/10) kemarin sore.
Pada pertemuan tersebut, kata Prabowo, ia telah memberikan peringatan kepada para pimpinan parpol untuk tidak menugaskan para kader yang hanya menjadikan posisi menteri sebagai sarana untuk mencari meraup cuan dari APBN maupun APBD yang merupakan uang rakyat.
“Saya terang-terangan saya katakan semua Ketum semua perwakilan (parpol). Saya katakan saudara-saudara jangan menugaskan menteri-menteri yang saudara tunjuk di pemerintah yang akan saya pimpin, jangan saudara tugaskan untuk cari uang dari APBN dan APBD,” tegas Prabowo.
Prabowo lantas mengingatkan, bahwa perkembangan teknologi sekarang ini sudah jauh berubah dibandingkan dengan zaman dahulu. Yang memungkinkan siapapun untuk melakukan pengawasan terhadap berbagai penyelewengan.
“Zamannya sekarang susah, ini zaman digital, ini jaman tekno, ini zaman pengamatan sangat cepat, jangan coba-coba,” tegasnya memberikan peringatan.
Adapun kabarnya, Prabowo telah menetapkan jumlah kementerian yang akan di bawah kepemimpinannya mendatang sebanyak 44 Kementerian, lebih banyak dari kementerian di pemerintahan sekarang.
Penambahan jumlah kementerian tersebut bukanlah tanpa alasan. Sebab, Prabowo sendiri memiliki keinginan untuk mewujudkan pemerintahan yang kuat, yang mengedepankan semangat persatuan.
“Saya ingin membentuk pemerintahan persatuan nasional yang kuat, terpaksa koalisinya besar. Nanti akan dibilang, ‘Huh, kabinet Prabowo kabinet gemuk, banyak’. Ya negara kita besar, Bung,” kata Prabowo dalam acara BNI Investor Daily Summit di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10).
Pada Pilpres 2024, Prabowo diketahui diusung oleh parpol koalisi Indonesia maju (KIM) yang berisikan Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, Partai Demokrat, PBB, Partai Gelora, Partai Garuda, PSI, dan Partai Prima.
Namun belakangan ini, parpol koalisi perubahan yang sempat menjadi rivalnya merapatkan barisan untuk bergabung mendukung pemerintahan Prabowo Subianto yang akan mulai bekerja pada 20 Oktober 2024 mendatang. Mereka yakni NasDem, PKB dan PKS.
Di sisi lain, partai Buruh dan PPP juga telah memberikan dukungan kepada Prabowo. Sedangkan, PDI Perjuangan (PDIP) juga dikabarkan bakal segera merapat ke koalisi Prabowo Subianto.