Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini akan adanya potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 11 – 12 Oktober 2024.

BMKG menyebut, potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

“Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan,” tulis BMKG melalui siaran pers tertulisnya, Jumat (11/10).

Dijelaskan, bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara umumnya bergerak dari Tenggara – Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 4 – 15 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian Selatan umumnya bergerak dari Timur – Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 -25 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan barat Sulawesi Selatan, Selat Makassar bagian selatan dan perairan Merauke,“ terang BMKG.

Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 – 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Selat Malaka bagian tengah, Laut Natuna Utara, Selat Makassar bagian utara, Selat Makassar bagian tengah.

Selain itu, potensi gelombang dengan ketinggian yang sama juga terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Arafuru bagian tengah, Laut Arafuru bagian timur, Laut Maluku,

Kemudian potensi yang sama juga terjadi di Samudera Pasifik utara Maluku,Samudera Pasifik utara Papua Barat Daya, Samudera Pasifik utara Papua Barat dan Samudra Pasifik utara Papua.

Selain itu, BMKG juga melihat adanya potensi gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,50 – 4,0 meter, yang berpeluang terjadi di Samudera Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Kep. Nias, Samudera Hindia barat Kep. Mentawai.

Kemudian di Samudera Hindia barat Bengkulu, Samudera Hindia barat Lampung, Samudera Hindia selatan Banten, Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Samudera Hindia selatan Jawa Tengah.

Kondisi gelombang tinggi 2,50 – 4,0 meter juga terjadi di Samudera Hindia selatan DI Yogyakarta, Samudera Hindia selatan Jawa Timur, Samudera Hindia selatan Bali, Samudera Hindia selatan NTB dan Samudera Hindia selatan NTT.

Bagi nelayan yang beraktivitas menggunakan moda transportasi perahu nelayan untuk menghindarj wilayah perairan dengan kecepatan angjn lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter.

Kemudian untuk kapal tongkang sebaiknya menghindari kecepatan angin yang lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter.

Kemudian untuk Kapal Ferry diimbau untuk memperhatikan kecepatan agar tidak angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter.

Kemudian untuk kapal ukuran besar, seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar agar tak mendekati perairan dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter.