HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, memiliki dana darurat adalah salah satu langkah penting untuk memastikan stabilitas finansial.
Khususnya bagi pekerja dengan gaji UMR (Upah Minimum Regional), dana darurat bisa menjadi penyelamat dalam menghadapi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendesak.
Lalu, berapa sebenarnya besaran dana darurat yang ideal bagi Sobat Holopis yang memiliki penghasilan di tingkat UMR?
Apa Itu Dana Darurat?
Dana darurat adalah sejumlah uang yang disisihkan untuk menghadapi situasi keuangan tak terduga. Dana ini penting karena memberikan keamanan finansial jika ada kebutuhan mendesak yang memerlukan pengeluaran besar di luar anggaran bulanan.
Misalnya, Sobat Holopis mungkin memerlukan dana tambahan untuk perbaikan rumah, biaya pengobatan, atau bahkan kehilangan sumber penghasilan secara tiba-tiba.
Mengapa Dana Darurat Penting?
Bagi pekerja yang berpenghasilan UMR, dana darurat berperan sebagai jaring pengaman. Dengan penghasilan terbatas, Sobat Holopis mungkin akan kesulitan mengatasi situasi darurat jika tidak memiliki cadangan dana.
Kehilangan pekerjaan atau kenaikan biaya hidup bisa berdampak besar, dan tanpa dana darurat, Sobat Holopis mungkin harus berhutang atau bahkan menjual aset penting.
Besaran Ideal Dana Darurat
Sumber-sumber keuangan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan beberapa perencana keuangan profesional mengungkapkan bahwa besaran dana darurat ideal adalah 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan. Bagi pekerja dengan penghasilan UMR, rumus yang sama juga berlaku.
Langkah Menghitung Dana Darurat
Langkah pertama adalah menghitung berapa besar pengeluaran bulanan Sobat Holopis. Pengeluaran ini mencakup kebutuhan pokok seperti:
Biaya makan
Biaya transportasi
Biaya sewa atau cicilan rumah
Tagihan listrik, air, dan internet
Pengeluaran lainnya yang rutin
Setelah mengetahui total pengeluaran bulanan, kalikan jumlah tersebut dengan 3 hingga 6 bulan untuk mendapatkan angka ideal dana darurat.