Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Doom spending, atau kebiasaan berbelanja karena stres, semakin sering terjadi di kalangan Gen Z.

Faktor seperti tekanan sosial media, ketidakstabilan ekonomi, dan mudahnya akses belanja online membuat mereka rentan terhadap kebiasaan konsumtif ini.

Lalu, bagaimana cara mengatasi doom spending agar tidak merusak keuangan dan kesehatan mental? Berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan.

1. Pahami Pemicu Belanja Impulsif

Langkah pertama untuk mengatasi doom spending adalah menyadari kapan dan mengapa kalian terdorong untuk berbelanja.

Tekanan sosial dari media, terutama yang memamerkan gaya hidup mewah, sering kali menjadi pemicu. Dengan menyadari faktor-faktor tersebut, kalian bisa lebih bijak mengelola dorongan belanja.

2. Susun Anggaran Keuangan

Membuat anggaran adalah cara efektif untuk mengontrol pengeluaran. Gunakan aplikasi seperti Mint atau YNAB untuk memantau pengeluaran dan menetapkan batas bulanan.

Cara tersebut akan membantu kalian tetap pada jalur yang benar dan mencegah pembelian impulsif yang tidak diperlukan.

3. Batasi Waktu di Media Sosial

Media sosial sering memicu keinginan untuk berbelanja. Cobalah kurangi waktu di platform ini untuk mengurangi paparan terhadap iklan dan tren konsumtif.

Penelitian dari Journal of Consumer Research menunjukkan bahwa mengurangi social comparison dapat membantu mengendalikan perilaku belanja.

4. Cari Kesenangan Lain

Daripada menggunakan belanja sebagai pelarian, temukan aktivitas lain yang bisa mengurangi stres. Olahraga, meditasi, atau hobi baru bisa menjadi alternatif sehat untuk mengatasi tekanan tanpa harus mengeluarkan uang.

5. Latih Menunda Pembelian

Sebelum membeli sesuatu, coba tunda keputusan selama 24-48 jam. Langkah ini akan membantu kalian berpikir ulang apakah barang tersebut benar-benar diperlukan, sehingga bisa menghindari belanja impulsif.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Gen Z bisa mengatasi doom spending, menjaga keseimbangan keuangan, dan meningkatkan kesejahteraan mental.