HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin menegaskan bahwa pihaknya sudah berkomitmen untuk terus mendukung dan mengawal pemerintahan Prabowo Subianto mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Sultan Bachtiar usai menemui Prabowo Subianto di Kementerian Pertahanan pada Kamis (3/10).

“Kami sebagai representasi masyarakat daerah di pusat akan sangat mendukung program-program pemerintah ke depan,” kata Sultan dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com.

Saat pertemuan tersebut, Sultan mengaku bergetar mendengar ucapan dari seorang Prabowo Subianto. Dimana Prabowo mempunyai tekad yang kuat untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia.

“Ada pesan beliau yang saya ingat betul tadi. Ini momentum, yang terbaik buat rakyat saya akan lakukan. Saya tidak punya kepentingan yang lain-lain lagi. Saya tidak mencari apa-apa. Saya hanya mau melakukan yang terbaik buat bangsa ini,” ucapnya.

Oleh karena itu, Sultan memegang teguh arahan Prabowo Subianto kepada jajaran pimpinan DPD untuk menjaga kekompakan dan persatuan.

“Strong point (pesan kuat) yang beliau sampaikan selalu, seminggu lalu kami juga diterima, bahwa kita harus bersatu, kita harus kompak, kita harus solid. Kenapa? Karena modal kekayaan terbesar kita itu adalah kekompakan kita,” ujarnya.

Sebelumnya diketahui, Prabowo Subianto menerima kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Sultan Bachtiar Najamudin beserta tiga pimpinan DPD RI yakni GKR Hemas, Yorrys Raweyai, Tamsil Linrung, dan Wakil Ketua MPR dari unsur DPD Abcandra Akbar Supratman di kantor Kementerian Pertahanan RI.

Kunjungan Ketua dan pimpinan DPD RI periode 2024-2029 yang baru saja dilantik ini dalam rangka memperkuat hubungan dan sinergi antara DPD RI dengan Kemhan RI.

Kedatangan Ketua DPD RI bersama tiga pimpinan DPD RI tersebut diterima dengan hangat oleh Menhan Prabowo.

Dalam pertemuan tersebut Menhan Prabowo mengungkapkan harapannya agar sinergi antara Kemhan dan DPD RI dapat terjalin dengan baik demi kepentingan bangsa dan negara.

Selama pertemuan, kedua belah pihak membahas berbagai topik strategis terkait pertahanan dan keamanan nasional.