HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) telah resmi meluncurkan aplikasi Kalkulator Hijau pada hari ini, Rabu (2/10).

Aplikasi Kalkulator Hijau Ini merupakan alat penghitung emisi gas rumah kaca berbasis smartphone, yang dapat digunakan para pelaku ekonomi dan industri, termasuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Deputi Gubernur BI, Juda Agung menyampaikan, bahwa kehadiran aplikasi ini adalah upaya untuk memfasilitasi industri keuangan dan non-keuangan menghitung seberapa hijau aktivitas perekonomian mereka.

“Misalnya bagaimana penggunaan listriknya, penggunaan bahan bakarnya, itu semua ada emisinya dan bisa dihitung,” ujarnya saat peluncuran, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (2/10).

Menurut Juda, emisi tersebut bisa dikompensasi dengan aktivitas-aktivitas hijau yang diterapkan industri. Misalnya, ketika korporasi menerbitkan surat berharga ‘green bond’ yang bisa jadi faktor pengurang emisi.

Dia menyampaikan, bahwa penggunaan aplikasi Kalkulator Hijau ini cukup mudah, dimana para pelaku ekonomi bisa mengunduhnya melalui smartphone masing-masing, baik itu smartphone Android maupun iOS.

Hal itu memungkinkan para pelaku industri untuk memenuhi kewajibannya dalam memenuhi laporan emisi karbon. “Sekarang ini ada kewajiban bagi korporasi dan industri untuk melaporkan emisi karbonnya,” ucap Juda.

Dia menegaskan, semakin rendah emisi karbon maka akan berimplikasi pada kemudahan mendapatkan pembiayaan dari bank, termasuk untuk sektor riil. “Sehingga aplikasi Kalkulator Hijau ini sangat bermanfaat bagi industri dan sektor keuangan,” ujarnya.

Saat ini, aplikasi Kalkulator Hijau baru dapat menghitung emisi bahan bakar dan listrik. Namun, ke depannya diharapkan bisa juga menghitung emisi dari berbagai aktivitas yang dijalankan oleh industri dan korporasi.