HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, bahwa Indonesia merupakan negara paling dermawan sedunia. Hal itu berdasarkan hasil survei Internasional yang menempatkan Indonesia di ranking satu negara paling dermawan di seluruh Dunia.
Sementara, menurut laporan World Giving Index 2023 dari Charities Aid Foundation (CAF), Indonesia sudah 6 tahun berturut-turut menjadi negara paling dermawan. Menurut Jokowi, capaian tersebut merupakan capaian yang luar biasa, yang sepatutnya untuk disyukuri.
“Dan Indonesia menurut survei internasional yang terakhir itu adalah negara yang paling dermawan di seluruh dunia, paling dermawan ranking satu. Itu luar biasa Alhamdulillah,” kata Jokowi saat membuka Rakornas Baznas Tahun 2024, Istana Negara IKN, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (25/9).
Pada kesempatan itu, Jokowi juga mengungkapkan, bahwa pertumbuhan zakat, infaq, dan sedekah di Indonesia rata-rata naik 30 persen per tahun. Kenaikan ini semakin signifikan ketika gerakan cinta zakat di tahun 2021 digaungkan.
“Sejak dimulainya gerakan cinta zakat di 2021, pertumbuhan zakat infaq dan sedekah di Indonesia rata-rata naik kurang lebih 30 persen per tahun. Ini angka pertumbuhan yang cukup besar,” katanya.
Untuk itu, Jokowi mengapresiasi dan menghargai kerja keras seluruh jajaran di Baznas sehingga pertumbuhan tersebut mampu terus dicapai. Apalagi, Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Dengan begitu, potensi zakat masih sangat besar untuk digali dan dikelola.
“Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, sekarang penduduk kita 236 penduduk muslim kita 236 juta, sebuah jumlah yang sangat besar, tentu saja potensi zakat kita masih sangat besar untuk bisa kita gali dan kita kelola dengan baik,” ujar dia.
Oleh sebab itu, Jokowi berharap Baznas ke depan dapat melakukan terobosan-terobosan baik melalui edukasi kepada masyarakat, khususnya meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk membangun sebuah tata profesional.
“Dan kalau masyarakat percaya semuanya zakat akan disalurkan lewat Baznas itu tujuan kita. Kalau sudah dipercaya itu enak. Semua itu udah, mau zakat, mau infaq, mau sedekah semuanya lewat Baznas ini yang kita inginkan karena memang potensinya, terakhir dihitung berapa pak? Rp300 an triliun, sangat besar sekali,” tuturnya.