HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Advokasi Indonesia Raya, Fadli Rumakefing memberikan dukungan penuh kepada Prabowo Subianto yang hendak membentuk Kabinet Zaken dalam pemerintahannya nanti bersama Gibran Rakabuming Raka.

“Atas dasar semangat dan ikhtiar membangun bangsa, sebagai anak muda kami menilai kabinet zaken yang diinginkan oleh Presiden terpilih Prabowo adalah sesuatu yang baik,” kata Fadli kepada Holopis.com, Selasa (24/9).

Namun demikian, ia mengharapkan agar tim seleksi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran nanti benar-benar mampu menyaring sosok yang tidak hanya ahli dan profesional, tapi benar-benar mereka harus bebas dari tindak pidana korupsi.

“Sehingga sangat penting untuk didiagnosa terlebih dahulu orang-orang yang akan dipercayakan mengisi pos-pos menteri di kabinet zaken pemerintahan Prabowo-Gibran,” ujarnya.

Bahkan Fadli menyebut beberapa nama harus didiagnosa lebih dalam jika mereka menjadi salah satu kandidat potensial untuk menjadi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran. Nama-nama tersebut antara lain ; Bahlil Lahadalia yang saat ini menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM.

Kemudian ada nama bekas CEO GoJek yang saat ini menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim. Lalu ada Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, bekas Ketua Umum DPP PPP yang kini menjadi Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Abdul Halim Iskandar, Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo.

Hal ini penting menurut Fadli, sebab jika merujuk pada semangat dan komitmen Prabowo Subianto dalam pemberantasan tindak pidana korupsi, tentu harus diawali dari penyusunan kabinet pemerintahan baru yang diisi oleh orang-orang berintegritas dan bebas dari praktik dan indikasi korupsi.

“Masih ada di ingatan publik, bahwa komitmen Presiden terpilih Prabowo pada momentum debat capres 2024 Prabowo telah menyampaikan sikap dan langkanya ke depan bertekad memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya,” tandasnya.

“Tidak hanya itu, pada debat capres 2019 yang lalu, Prabowo juga pernah menyampaikan bahwa korupsi di Indonesia kalau diibaratkan penyakit sudah berada pada level stadium empat,” sambung Fadli.

Oleh sebab itu, pihaknya pun merasa bahwa semangat dan komitmen tersebut menunjukkan bagaimana konsistensi Prabowo Subianto dalam kata dan perbuatan yang bertekad memberantas praktik korupsi di Indonesia.

“Bahkan dengan tegas menyampaikan bahwa ia tidak takut untuk menghadapi para koruptor hingga antek asing di Indonesia,” tegasnya.

Lebih lanjut. Fadli Rumakefing menyatakan bahwa dirinya sangat mendukung Prabowo Subianto menjadi Presiden. Bahkan komitmen ini juga ia telah lakukan sejak Pilpres 2024 kemarin di mana dirinya memang menjadi bagian dari pendukung Prabowo-Gibran.

Hanya saja, sebagai aktivitas mahasiswa dan intelektual, Fadli menekankan bahwa dukungan politik tersebut tidak boleh buta. Perlu ada kritikan dan masukan yang membangun agar pemerintahan Prabowo Gibran berjalan dengan lancar dan sesuai harapan mayoritas rakyat Indonesia.

“Mendukung dan mencintai Presiden Prabowo tidak harus dengan cara memuji, terkadang cara memberikan masukan dan saran adalah cara yang terbaik. Kami anak muda dan rakyat Indonesia bersama Prabowo-Gibran menuju Indonesia Maju,” pungkasnya.