HOLOPIS.COM, JAKARTA – Denny Caknan baru saja merilis lagu barunya yang berjudul Sekti, yang merupakan hasil ciptaannya bersama Putu Eka. Lagu tersebut dirilis perdana melalui kanal YouTube DC Production pada Sabtu, 21 September 2024 kemarin.

Meski terhitung belum ada sehari dirilis, lagu baru dari ayah satu anak ini telah ditonton lebih dari 1,2 juta kali, yang membuat lagu tersebut menduduki peringkat #1 trending YouTube untuk kategori musik.

Adapun makna lagu ‘Sekti’ yang baru saja dirilisnya ini menggambarkan keteguhan hati seseorang dalam menghadapi berbagai rintangan dalam menjalin hubungan dengan kekasihnya.

Lirik lagu ini membawa pesan yang mendalam tentang harapan, bahwa cinta sejati akan mampu mengatasi segala halangan, meskipun ada tantangan dari orang tua atau lingkungan sekitar.

Dalam video official-nya, Denny membuka lagu tersebut dengan sebuah kalimat yang menyatakan, bahwa lagu tersebut diambil dari kisah salah seorang temannya.

“Kisah teman saya, berniat baik meminang kekasihnya, dibatasi oleh orangtua,” ujar Denny Caknan dalam video tersebut, seperti dikutip Holopis.com.

Berikut lirik beserta terjemahan lagu Sekti :

Sayang, sawangen rembulan kae
(Sayang, lihatlah bulan itu)
Sumunar, nyawang aku ro kowe
(Bersinar, melihat aku bersamamu)

Sayang, yakino wes ora suwe
(Sayang, yakinlah sudah tak lama lagi)
Sesandingan, aku jejer ro kowe
(Bersandingan, aku bersamamu)
Senadyan wong tuo rung marengke
(Meskipun orang tua belum merestui)

Ombak gedhe tak sebrangi
(Ombak besar ku seberangi)
Banjir bandhang tak tataki
(Banjir bandang ku hadapi)
Penting aku kowe iso dadi siji
(Yang penting aku dan kamu bisa bersatu)

Gunung njebluk tak jak ngopi
(Gunung meletus aku ajak ngopi)
Segoro gheni tak nggo nglangi
(Lautan api ku selami)
Opo maneh mung ngelawan bapakmu kuwi
(Apalagi hanya melawan bapakmu)

Mesti tak ladeni…
(Pasti ku hadapi)

Sayang, sawangen rembulan kae
(Sayang, lihatlah bulan itu)
Sumunar, nyawang aku ro kowe
(Bersinar, melihat aku bersamamu)

Oh.. Sayang, yakino wes ora suwe
(Sayang, yakinlah sudah tak lama lagi)
Sesandingan, aku jejer ro kowe
(Bersandingan, aku bersamamu)
Senadyan wong tuo rung marengke
(Meskipun orang tua belum merestui)

Ombak gedhe tak sebrangi
(Ombak besar ku seberangi)
Banjir bandhang tak tataki
(Banjir bandang ku hadapi)
Penting aku kowe iso dadi siji
(Yang penting aku dan kamu bisa bersatu)

Gunung njebluk tak jak ngopi
(Gunung meletus aku ajak ngopi)
Segoro gheni tak nggo nglangi
(Lautan api ku selami)
Opo maneh mung ngelawan bapakmu kuwi
(Apalagi hanya melawan bapakmu)

Ombak gedhe tak sebrangi
(Ombak besar ku seberangi)
Banjir bandhang tak tataki
(Banjir bandang ku hadapi)
Penting aku kowe iso dadi siji
(Yang penting aku dan kamu bisa bersatu)

Gunung njebluk tak jak ngopi
(Gunung meletus aku ajak ngopi)
Segoro gheni tak nggo nglangi
(Lautan api ku selami)
Opo maneh mung ngelawan bapakmu kuwi
(Apalagi hanya melawan bapakmu)

Mesti tak ladeni…
(Pasti ku hadapi)