HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan terkoreksi pada perdagangan awal pekan ini, Senin (23/9), setelah IHSG mencatatkan kinerja buruk pada pekan lalu.
Sebagai informasi, IHSG pada sepekan lalu atau pada periode 17-20 persen merosot 0,88 persen, dari level 7.812 menjadi level 7.743.
Melemahnya IHSG juga diikuti oleh kapitalisasi pasar bursa yang juga merosot 2,58 persen, dari yang awalnya Rp 13.390 triliun pada pekan lalu menjadi Rp 13.007 triliun.
Menurut Tim Analis MNC Sekuritas, IHSG pada hari ini terkoreksi 2,05 persen ke level 7.743, yang disertai dengan tingginya tekanan jual. Sehingga IHSG dipekrirakan bergerak pada rentang support 7.654-7.546 dan resistance 7.923-7.958.
MNC Sekuritas meminta investor untuk waspada apabila IHSG hari ini belum mampu break dari rentang 7.910 hingga 7.923 sebagai resistance terdekatnya.
“Maka posisi IHSG sudah mengakhiri wave [i] dari wave 3 atau wave 3 dari wave (3) pada label merah,” tulis Tim Analis MNC Sekuritas dalam risetnya, seperti dikutip Holopis.com.
Dengan demikian, lanjut MNC Sekuritas, posisi IHSG ini sedang membentuk awalan dari wave [ii] dari wave 3 atau wave 4 dari wave (3). Sehingga, IHSG pada hari ini masih rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji 7.454 – 7.695.
Adapun pada perdagangan awal pekan ini, perusahaan efek tersebut merekomendasikan peluang untuk memperoleh cuan dari saham AKRA, BSDE dan MAPI dengan skema buy on weakness. Sedangkan skema Spec Buy untuk saham MBMA.