HOLOPIS.COM, JAKARTA – Juru bicara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar Prihatin membenarkan bahwa ada salah seorang santri berinisial M (16) dianiaya temannya sendiri berinisial N (17) di lingkungan Pondok Pesantren Agrokultural Markaz Syariah Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

Menurut penjelasan Aziz, kasus ini diduga karena N kesal kepada M sehingga ia pun menendang dan menyiram juniornya tersebut dengan air panas.

“Bahwa N terduga pelaku penganiayaan, melakukan penganiayaan dengan alasan kesal, karena korban M diduga mencuri celana dalam milik N,” kata Aziz Yanuar, Kamis (19/9) seperti dikutip Holopis.com.

Kemudian, Aziz juga mengatakan bahwa pihak Pondok Pesantren telah menyerahkan kasus tersebut kepada Kepolisian untuk ditindaklanjuti. Selain itu, pihak pondok pesantren juga telah memberikan sanksi tegas terhadap N dengan dikeluarkan dari pondok.

“Pihak pondok pesantren menyesalkan terjadinya kejadian tersebut, dan atas perbuatan pelaku N, pihak pondok telah melakukan mekanisme sanksi sesuai kewenangan pondok dengan sanksi tertinggi, memecat atau mengeluarkan N dari proses pendidikan pondok,” jelasnya.

Keluarga M kemudian melaporkan dugaan penganiayaan dan kekerasan yang dilakukan N ke Polres Bogor. Laporan tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Kasatreskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara. Ia mengatakan laporan itu dilayangkan ibu korban pada Selasa, 10 September 2024.

“Betul ada laporan tanggal 10 kemarin, September. Pelapor orang tua korban, ibu kandungnya,” ujarnya.

Usai menerima pelaporan itu, Teguh mengatakan, pihaknya membawa korban ke rumah sakit untuk proses visum. Hanya saja, ia mengaku penyidik masih menunggu hasil visum korban dari rumah sakit.

Pemeriksaan juga sudah dilakukan penyidik kepada orang tua korban selaku pelapor. Sementara pemeriksaan kepada korban belum bisa dilakukan, lantaran masih menjalani rawat jalan dan mengalami trauma.

“Untuk korban sampai saat ini masih berhalangan untuk dimintai keterangan dan masih belum memungkinkan. Karena kebetulan masih menjalani rawat jalan,” jelasnya.

“Kami sudah menawarkan diri ambil keterangan korban di rumahnya namun dari pihak keluarga masih belum siap,” imbuh Teguh.