Kamis, 19 September 2024
Kamis, 19 September 2024
NewsEkobizNeraca Dagang RI Kembali Catatkan Surplus 52 Bulan Beruntun

Neraca Dagang RI Kembali Catatkan Surplus 52 Bulan Beruntun

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca dagang Indonesia pada periode Agustus 2024 kembali mencatatkan surplus sebesar sebesar US$ 2,90 miliar.

“Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 52 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” kata Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (17/9).

Pudji menyebut, surplus pada Agustus 2024 ini meningkat US$ 2,4 mulir jika dibandingkan dengan surplus pada Juli 2024, atau secara bulanan. Namun angka itu masih lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Agustus 2023.

Dia pun menjelaskan, surplus neraca perdagangan Agustus 2024 ini lebih ditopang oleh surplus pada komoditas non migas yaitu sebesar US$ 4,34 miliar dengan komoditas penyumbang surplus, utamanya yakni bahan bakar mineral, lemak dan hewan/nabati, serta besi dan baja.

“Surplus neraca perdagangan non migas Agustus 2024 ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan lalu, tetapi lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu,” terangnya.

Pada saat yang sama, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit US$ 1,44 miliar, dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan minyak mentah.

“Defisit neraca perdagangan migas Agustus 2024 ini tidak sedalam bulan sebelumnya, tetapi masih lebih dalam jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu,” pungkasnya.

Secara kumulatif, neraca perdagangan dari Januari hingga Agustus tercatat surplus US$ 18,85 miliar atau turun sebesar US$ 5,47 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Jika dilihat lebih rinci secara akumulatif neraca perdagangan nonmigas surplus US$ 32,54 miliar atau lebih rendah sekitar US$ 3,83 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Pudji.

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas mencapai US$ 13,69 mliar atau lebih besar US$ 1,64 miliar dibanding Januari-Agustus 2023.

Pun berdasarkan negara, surplus akumulatif terbesar hingga Agustus terjadi dengan Tiongkok sebesar US$ 8,22 miliar.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

SRBI Makin Laku, Kepemilikannya Capai Rp 918,42 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat kepemilikan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sampai dengan tanggal 17 September 2024 telah mencapai Rp 918,42 triliun.

BI Catat Penyaluran Kredit Tumbuh 11,40 Persen

Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit oleh perbankan per Agustus 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 11,40 persen secara tahunan (yoy).

BI Ramal The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga 3 Kali Tahun Ini

Bank Indonesia (BI) memproyeksi bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) bakal menurunkan suku bunga acuannya atau Fed Fund Rate (FFR) sebanyak 3 kali di sisa tahun 2024 ini.

Jreng! BI Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya atau BI-Rate untuk bulan September 2024 sebesar 25 basis poin, menjadi 6 persen.