HOLOPIS.COM, JAKARTA – KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) Jenderal Maruli Simanjuntak menyambut positif arahan Presiden Jokowi terkait TNI Polri terdepan dalam memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak.
Menantu Luhut Binsar Pandjaitan itu awalnya mengungkapkan bahwa arahan Presiden Jokowi sudah selaras dengan sumpah prajurit TNI AD.
“Kalau di kami tentara, sudah banyak aturan dan kultur yang selalu mengedepankan perlindungan terhadap wanita. Di sumpah prajurit kita pun ada,” kata Maruli dalam pernyataannya pada Senin (16/9) seperti dikutip Holopis.com.
Dengan instruksi yang telah diberikan Presiden Jokowi itulah Maruli optimis untuk semakin meningkatkan aturan perlindungan terhadap perempuan dan anak tersebut.
Pasalnya, selama ini TNI memiliki komitmen kuat dalam melindungi kelompok rentan, termasuk anak dan perempuan, sesuai nilai-nilai luhur yang tertanam dalam sumpah prajurit.
“Jadi ini bukan hal baru bagi tentara, dan tentu saja akan terus kita tingkatkan,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi (Joko Widodo) menyoroti kinerja TNI-Polri dalam menangani permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada pejabat TNI-Polri di IKN pada Kamis (12/9).
Jokowi mengingatkan kedua institusi itu menjadi paling terdepan dalam menangani permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang marak terjadi sampai saat ini.
“Saya ingin mengingatkan kembali terkait dengan kekerasan kepada perempuan dan anak. Saya minta TNI dan Polri bisa menjadi institusi yang pertama, sekali lagi, saya minta TNI dan Polri bisa menjadi institusi yang pertama bagi perempuan dan anak dalam mencari perlindungan,” kata Jokowi.
Jokowi meminta hal itu dilakukan karena institusi TNI dan Polri dianggap paling bisa memberikan perlindungan terhadap kaum perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan.
“Di dalam pikiran para perempuan dan anak mikirnya kalau minta perlindungan itu di sini, TNI dan Polri, baik dari KDRT, dari kekerasan seksual, dari kekerasan fisik, dari bully-bully-an, dari penganiayaan,” terangnya.