HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sejumlah petinggi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk melengserkan Arsjad Rasjid dari kursi Ketua Umum Kadin Indonesia.
Sebab mereka menilai, kepengurusan Arsjad di bawah komando Arsjad telah gagal mengoordinasikan asosiasi industri, yang kemudian membuat pemerintah bingung.
Ketua Komite Tetap Koordinasi Asosiasi-Asosiasi Industri Pengolahan Logam, Mesin & Pengolahan Kadin, Redma Wirawasta mencontohkan terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan No. 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
Menurutnya, pro dan kontra antar anggota Kadin Indonesia membuat pemerintah bingung yang berujung pada penerbitan Permendag No. 8 Tahun 2024.
“Kami melihat di Kadin ini koordinasinya lagi tidak bagus, akhirnya pemerintah bingung dalam membuat kebijakan terkait ekonomi,” kata Redma dalam keterangannya, Sabtu (14/9) seperti dikutip Holopis.com.
Selain itu, Redma juga mencontohkan minimnya koordinasi terkait ketersediaan gas industri yang terjangkau bagi pabrikan. Padahal, banyak industri domestik di bawah naungan Kadin yang membutuhkan gas, seperti petrokimia dan serat.
“Kadin menaungi asosiasi yang menghasilkan gas, tapi kami tidak pernah bertemu dengan asosiasi tersebut,” kata Ketua Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia atau APSyFI tersebut.
Untuk itu, sejumlah petinggi pun memutuskan untuk merombak kepemimpinan Kadin di masa transisi pemerintahan. Sehingga harapannya, Kadin dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam membuat kebijakan.
“Saat ini ada pemerintahan baru yang perlu masukan dari asosiasi,” imbuhnya.
Adapun diketahui dalam Munaslub yang dihadiri oleh 28 dari 34 pimpinan Kadin daerah tersebut, Anindya Bakrie terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia yang baru, menggantikan Arsjad Rasjid.
Dalam sambutannya, Anindya menegaskan akan membawa kemitraan antara Kadin dengan pemerintah menjadi lebih baik lagi ke depan, dengan turut andil dalam pembangunan nasional.
“Intinya, kami sebagai mitra strategis tentu ingin bekerjasama lebih baik. Teman-teman di Kadin provinsi dan juga kabupaten itu mempunyai jaringan yang sangat luas, sehingga kami berharap dapat juga dilibatkan,” ujar Anindya, Sabtu (14/9).
Anindya kemudian menegaskan, bahwa Kadin siap membantu pemerintah, khususnya pemerintahan Presiden terpilih, Prabowo Subianto dalam membuat berbagai kebijakan terkait ekonomi. “Jadi, sebagai mitra strategis,” ujar Anindya.
Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan pengusaha, harapannya Indonesia dapat mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen year on year (yoy) di masa mendatang.
“Tentunya, untuk mencapai 8 persen (yoy) dan kita melihat juga dari segala macam lini, baik konsumsi domestik, dan juga belanja modal pemerintah, sampai kepada program-program investasi,” ujarnya.