HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mengatakan bahwa seluruh elemen bangsa Indonesia seharusnya bersatu padu menyongsong Indonesia maju.
Hal ini disampaikan setelah melihat fenomena kegaduhan sosial politik yang terjadi di kalangan publik, khususnya dugaan adanya propaganda yang dilancarkan untuk mengadu domba Prabowo Subianto dengan keluarga Presiden Jokowi (Joko Widodo).
“Saya melihat ini sudah terlalu gaduh dan tidak jelas sasaran tembak ke mana. Tapi yang jelas sudah kontra produktif pada tujuan kita berbangsa dan bernegara,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Minggu (15/9).
Padahal jika melihat kondisi negara yang saat ini tengah bersiap-siap melakukan transisi kepemimpinan nasional pasca Joko Widodo selesai masa baktinya, Habib Syakur menilai seharusnya semua stakeholders bersatu padu untuk mengawal peralihan kepemimpinan dari Jokowi ke Prabowo. Di mana Prabowo Subianto terpilih menjadi Presiden RI periode 2024-2029 hasil Pilpres kemarin.
“Sayogyanya, slogan Bung Karno, holopis kuntul barus harus kita ejawantahkan, artinya kita terapkan agar kepemimpinan nasional bisa berjalan sesuai dengan harapan kita semua,” ujarnya.
Untuk situasi saat ini, seharusnya yang dipikirkan adalah bagaimana membangun Indonesia Maju, pun terlepas dari mereka yang kontra dengan Presiden Jokowi maupun yang pro. Semuanya harus bisa bersama-sama menata arah bangsa dan negara menjadi lebih baik lagi.
“Namanya politik kan ada pro dan kontra. Kalau sekarang ya harusnya pro semua, pro pada kemajuan. Jangan saling sikut apalagi saling injak. Tujuan kita kan bersatu membangun Indonesia maju kan ya, bukan meruntuhkan Indonesia. Ini yang harus jadi concern kita saat ini,” tuturnya.
Sebagai ulama asal Malang Raya, Habib Syakur berharap semua elemen bangsa Indonesia, baik para elite politik, korporasi, birokrat, akademisi hingga rakyat bisa bersama-sama mengawal demokrasi dan kepemimpinan nasional di bawah komando Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berjalan dengan baik sesuai konstitusi.
Hal ini juga seharusnya bisa dilakukan dari mulai para elite seperti Anies Baswedan hingga Ganjar Pranowo yang sebelumnya menjadi rival Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Dengan kondusifitas dari kedua peserta Pilpres lalu itu, ia yakin para simpatisan masing-masing akan teduh.
“Ini dimulai dari elite, yang geger soal Fufufafa dan sebagainya kan pendukung mas Anies dan mas Ganjar. Coba lah mulai dari kedua tokoh ini, bisa nggak mereka menunjukkan keteduhan. Kalau tidak ya mereka semua pecundang demokrasi. Artinya mereka tahu kegaduhan itu, dan seharusnya ikut menyiram air, bukan ikut membakar sekam,” tukasnya.