HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua sementara KPK Nawawi Pomolango menyayangkan sikap Presiden Jokowi yang dianggap tidak serius untuk pemberantasan korupsi.
Hal itu menurut Nawawi, terlihat ketika intensitas pertemuan Jokowi dengan ormas lebih sering ketimbang pertemuan dengan pihak KPK.
Nawawi pun mengakui bahwa sebenarnya koordinasi dengan pemerintah sangat diperlukan, namun yang terjadi justru dirinya merasa komunikasi dengan Presiden Jokowi sulit dilakukan.
“Penting sangat karena koordinasi dengan pemerintah. saya pernah bercanda dengan Pak Alex (Alexander Marwata), saya kirimi satu link pemberitaan. Pak Alex, lebih mudah Ormas ya ketemu Pak Presiden daripada pimpinan KPK,” kata Nawawi dalam pernyataannya pada Kamis (12/9), seperti dikutip Holopis.com.
Nawawi kemudian mengeluh dari sekian undangan yang dikirimkan ke KPK, hanya satu undangan yang mau dipenuhi oleh Presiden Jokowi.
“Kami itu ada beberapa kali mengajukan permohonan untuk menghadap. Satu kali aja itu dipenuhi kaitannya dengan rencana penyelenggaraan Hakordia. Pada waktu itu, satu kali,” bebernya.
Padahal, Nawawi mengaku kepingin ikut memberikan masukan mengenai pemberantasan korupsi di masa pergantian kepemimpinan.
“Hanya satu momen di acara kami berharap bisa bicara dengan presiden tentang segala kondisi komisi Pemberantasan korupsi, ketika pergantian pimpinan,” ucapnya.
Saking pentingnya koordinasi dengan pemerintah perlu dilakukan, Nawawi mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengajak sejumlah jajarannya untuk melakukan pertemuan.
“Saya pernah mengajak Pak Alex, Pak Ghufron, Pak Johanis Tanak, bahkan Deputi Penindakan, Deputi Korsup saya ajak bicara dengan Menko Polhukam yang baru,” ungkapnya.