Advertisement
Categories: Ekobiz

KADI Selidiki Kasus Antidumping Impor Produk Kertas Karton

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) Kementerian Perdagangan Republik Indonesia mulai melakukan penyelidikan terhadap antidumping impor produk kertas karton kemasan dupleks (duplex board) dari Korea Selatan, Taiwan, dan Malaysia pada hari Selasa (10/9).

Penindakan ini merupakan bagian dari kelanjutan dari permohonan yang diajukan oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. 

Komoditas tersebut mencakup dua kode Sistem Harmonisasi (Harmonized System/HS) delapan digit, yaitu ex.4810.32.90 dan ex.4810.92.90 berdasarkan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) tahun 2022.

Ketua KADI, Danang Prasta Danial mengungkapkan, tindakan antidumping adalah tindakan yang diambil pemerintah berupa pengenaan Bea Masuk antidumping terhadap barang dumping.

Penyelidikan tersebut berdasarkan pada permohonan yang diajukan oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk., yang mewakili industri dalam negeri sebagai pemohon. 

Dari bukti awal yang disampaikan pemohon, terdapat indikasi dumping produk duplex board dan kerugian material yang dialami oleh pemohon.

Selain itu, terdapat hubungan sebab akibat antara kerugian yang dialami pemohon dengan impor dumping yang berasal dari negara yang dituduh.

“Berdasarkan informasi dari pemohon kerugian dapat dilihat dari beberapa indikator kinerja industri dalam negeri yang mengalami penurunan selama periode 2021—2023,” kata Danang seperti dikutip Holopis.com, Kamis (12/9).

Lebih lanjut, Danang menjelaskan, beberapa kerugian tersebut di antaranya, menurunnya penjualan, laba, harga dalam negeri, volume produksi, pangsa pasar, produktivitas, kapasitas terpakai, jumlah tenaga kerja, Return on Investment (RoI), dan kemampuan meningkatkan modal.

Danang menambahkan, KADI juga telah menyampaikan informasi terkait dimulainya penyelidikan tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain, industri dalam negeri, importir, eksportir/produsen yang diketahui, dan perwakilan pemerintahan di negara tersebut.

“Bagi pihak lainnya yang belum diketahui dalam permohonan penyelidikan, KADI memberikan kesempatan kepada para pihak tersebut untuk ikut berpartisipasi dalam penyelidikan,” imbuhnya.

Partisipasi dan informasi dapat disampaikan kepada KADI selambat-lambatnya 14 hari sejak tanggal pengumuman, yaitu tanggal 23 September 2024 dan disampaikan kepada KADI di Gedung 1 Kementerian Perdagangan, lantai V, Jakarta Pusat.

Share
Published by
Wuri Setyaningsih

Recent Posts

Rekomendasi Handphone Jika Mau Upgrade di Tahun 2025, Tapi Cuma Punya Budget Rp 2-3 Juta

Memasuki tahun 2025, pasar handphone semakin kompetitif dengan berbagai pilihan yang menawarkan fitur canggih namun…

5 menit ago

Jadwal Liga 1 Hari Ini : PSM Makassar dan Persib Main

Liga 1 pekan ke-16 bakal kembali bergulir, tiga pertandingan sisa pun akan tersaji. Simak jadwal…

20 menit ago

Hari Minggu 22 Desember Layanan SIM Keliling di Jakarta Hanya Ada 2 Lokasi

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyediakan layanan SIM Keliling bagi masyarakat Jakarta yang ingin…

35 menit ago

Semifinal Piala AFF 2024 : Filipina vs Thailand, Singapura vs Vietnam

Empat tim sudah resmi menduduki posisi babak semifinal Piala AFF 2024, dimana Filipina dijadwalkan tanding…

50 menit ago

Kia Syros Diluncurkan, Mobil SUV Canggih dengan Fitur Lengkap

Kia Motors kembali memukau pasar otomotif dengan peluncuran SUV terbaru mereka, Kia Syros, di India.

1 jam ago

Barcelona Keok Dramatis 1-2 dari Atletico Madrid di Kandang Sendiri

Barcelona harus puas menerima kekalahan secara dramatis ketika menjamu Atletico Madrid pada lanjutan Liga Spanyol,…

1 jam ago