HOLOPIS.COM, JAKARTA – KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) Jenderal Maruli Simanjuntak mengakui keberadaan Angkatan Siber saat ini sudah terbilang mendesak.

Menantu Luhut Binsar Pandjaitan itu menyakini bahwa di pemerintahan Prabowo mendatang pembentukan Angkatan Siber itu sudah terealisasi. Hal itu dikarenakan hampir semua negara di dunia pun sudah membuat lembaga pertahanan untuk urusan siber.

“Itu kan sudah jadi ancaman global kan sekarang, sudah terbukti beberapa permasalahan tentang data-data kita segala macam itu,” kata Maruli Simanjuntak dalam pernyataannya Rabu (11/9) seperti dikutip Holopis.com.

Sebagai bentuk dukungan, Jenderal Maruli memastikan bahwa pihaknya akan menyiapkan hal-hal yang diperlukan agar mempunyai organisasi yang baik untuk memfungsikan dan mengantisipasi perkembangan siber.

Untuk SDM yang akan mengisi Angkatan Siber itu pun ditegaskan Maruli bakal berpengaruh terhadap keamanan. Menurut dia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), serta Kementerian Pertahanan (Kemenhan) perlu duduk bersama membahas hal itu.

“Nanti bagaimana mungkin, apa perlu dibagi tugasnya, siapa yang bertanggung jawab,” tuntasnya.

Sebelumnya diberitakan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa dirinya telah mendapatkan instruksi dari Presiden Jokowi (Joko Widodo) perihal pembentukan angkatan siber.

Jenderal Agus menjelaskan bahwa pihaknya saat ini masih terus mengevaluasi jika satuan siber berdiri sendiri. Hal ini dilakukan setelah Jokowi hingga hingga MPR sudah menyinggung hal itu dalam beberapa kesempatan.

“Sedang kita evaluasi, sedang kita evaluasi kesatuan siber yang ada. Saya sudah diperintah oleh Bapak Presiden. Kemarin juga dari MPR waktu pidato untuk membuat angkatan siber,” kata Agus Subiyanto dalam pernyataannya pada Selasa (3/9).

Agus menjelaskan bahwa nantinya keberadaan Angkatan Siber itu akan memaksimalkan satuan yang sudah ada sebelumnya.

“Kan satuan siber sudah ada, ada, hanya tinggal dioptimalkan,” tukasnya.

Hal itu dilakukan karena menurut Agus, kemampuan siber sangat bergantung pada SDM yang mumpuni dan mempunyai kemampuan IT yang moncer.

“Siber itu memang bergantung pada SDM, itu yang saya prioritaskan, rekrutmen dari orang sipil yang memang punya kemampuan IT. Memang rekrutmennya khusus,” terangnya.