HOLOPIS.COM, JAKARTA – Saifullah Yusuf atau Gus Ipul berjanji tak akan berkonflik dengan menteri yang berasal dari PKB, usai dirinya dilantik menjadi Menteri Sosial (Mensos) di Kabinet Indonesia Maju.

“Partai ya partai itu sendiri. Ini eksekutif ya eksekutif, ya jelas imam kita kan di eksekutif ya presiden,” kata Gus Ipul dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (11/9).

Gus Ipul lantas menjelaskan, bahwa dirinya hingga saat ini masih menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PBNU walaupun sudah diangkat menjadi menteri.

“Ya masih, nanti lihat situ perkembannya saja, sementara ya tetap,” ucap dia.

Dia kembali menegaskan, bahwa jika siapa pun menteri dan dari latar belakang apa pun, sepatutnya tidak perlu untuk dipermasalahkan. Sebab pada dasarnya, tugas mereka hanya membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Ini yang jelas di sini kita bantu presiden. Siapa pun yang dipunyai oleh presiden itu adalah bagian dari upaya kita untuk menyukseskan apa yang menjadi misi presiden,” tuturnya.

Dirinya juga meyakini, bahwa dirinya mampu menyesalaikan tugasnya sebagai Mensos dengan baik, meskipun masa kerjanya terbilang cukup singkat, yakni tak lebih dari dua bulan saja.

Dia pun akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk mengurus sejumlah masalah yang belum sempat diselesaikan oleh Tri Rismaharini maupun Juliari Batubara.

“Ya, pasti presiden punya maksud yang saya kira tidak ada lain di antaranya adalah mencoba untuk menata masa transisi,” ujarnya.

Gus Ipul mengaku belum ada kepastian dari Jokowi maupun presiden terpilih, Prabowo Subianto bahwa dia akan melanjutkan jabatan di kabinet mendatang.

“Tentu kita bicara juga masa transisi khususnya untuk Kemensos apa yang akan dilakukan di tahun 2025,” pungkasnya.