HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sandiaga Uno menanggapi potensi PPP maupun dirinya untuk mendapatkan jatah menteri di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto mendatang.
Mulanya, Sandiaga Uno secara normatif menyebut bahwa pemilihan kabinet adalah hak prerogatif seorang presiden.
“Itu pure prerogatif presiden,” kata Sandiaga Uno dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (6/9).
Mantan Ketua Bappilu PPP itu kemudian berbicara etika politik ketika menbahas lebih jauh mengenai jatah kabinet untuk dirinya.
“Kita mulai beretika politik secara, menurut saya, etika politik ini sekarang sangat dikedepankan, di mana Pak Prabowo sebagai presiden terpilih memiliki prerogatif,” tukasnya.
Pria bernama lengkap Sandiaga Salahuddin Uno tersebut mengaku harus tahu diri tidak ikut berperan dalam memenangkan Prabowo Subianto saat Pilpres 2024. Namun, Sandiaga kemudian mengungkit peran dirinya sebelum hengkang dari Gerindra jelang Pilpres.
“Dan bagi yang pada saat itu tidak berjuang untuk menjadikan beliau, walaupun sebelumnya 10 tahun saya berjuang untuk Pak Prabowo, tapi kita harus mawas diri,” ucapnya.
Sandiaga kemudian menganggap seharusnya pihak yang diprioritaskan untuk terlibat di kabinet ialah orang-orang yang turut memperjuangkan Prabowo menjadi presiden terpilih.
“Harus tahu diri bahwa prioritas adalah bagi para-para pejuang yang telah mendorong akhirnya Pak Prabowo menjadi presiden ke-8 di Indonesia,” pungkasnya.