HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pejabat negara bagian Georgia, Amerika Seriakat menangkap ayah dari anak 14 tahun yang melakukan penembakan di rumahnya. Akibat penembakan yang dilakukan oleh Colt, 4 orang tewas dan 9 orang lainnya luka di sebuah SMA.
Biro Investigasi Georgia, Chris Hosey mengatakan bahwa ayah Colt diduga membiarkan anaknya memiliki senjata.
“Tuduhan ini berasal dari Tuan (Colin) Gray yang dengan sengaja mengizinkan putranya Colt memiliki senjata,” kata Chris Hosey, dikutip Holopis.com, Jum’at (6/9).
Dijelaskan pula bahwa Colt Gray didakwa 4 tuduhan kejahatan pembunuhan dan akan diadili setelah nanti dia dewasa.
Pendakwaannya akan diselenggarakan pada Jum’at pagi di hadapan hakim Pengadilan Tinggi Georgia di Barroq County.
Colt Gray menggunakan senapan semi-otomatis untuk melakukan serangan yang menewaskan dua gurunya sendiri dan dua teman sekolahnya yang juga berusia 14 tahun.
Penembakan ini kembali menghidupkan perdebatan nasional di Amerika Serikat terkait pengendalian senjata atau gun control. Sementara itu masyarakat di Winder langsung berkumpul di sebuah taman untuk berdoa dan memberikan penghormatan kepada para korban.
Isu kepemilikan senjata api di AS terus dibawa setiap musim pemilihan presiden. Pada tahun ini, kontrol kepemilikan senjata api menjadi salah satu janji dari pasangan Kamala Harris dan Tim Walz.
Joe Biden Sayangkan Epidemi Penembakan di Amerika Serikat yang Tak Kunjung Usai
Presiden AS Joe Biden merasa sangat terpukul dengan insiden yang tak juga usai di negaranya tersebut. Ia dan istri, Jill Biden, merasa sangat terpukul atas kematian mereka yang tak berdosa karena kekerasan senjata di AS.
“Apa yang harusnya menjadi momen menyenangkan kembali ke sekolah di Winder Georgia menjadi pengingat menyeramkan bahwa kekerasan senjata terus berlanjut di komunitas kita,” kata Joe Biden.
Biden juga menyalahkan Partai Republik yang sangat lamban menangani kasus kekerasan senjata di AS. Ia menilai bahwa saat ini mereka harus mengatakan sudah ‘cukup!’.