Advertisement
Categories: Polhukam

Kantor Alam Sutera Digeruduk Warga Kampung Baru, Ada Apa ?

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Koordinator aksi unjuk rasa Paguyuban Kampung Baru Berkah (PKBB), Adi Rahmat Kuasa menyatakan penyesalannya atas proyek pembangunan yang dilakukan oleh PT Alam Sutera yang berdampak pada warga di Kampung Baru, Desa Sindangpanon, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Proyek milik Alam Sutera yang dimaksud adalah pembangunan perumahan Suvarna Sutera yang ada di kawasan Survana Respati di Klaster Basanta dan Astha. Menurut Adi, proyek pembangunan perumahan tersebut.

“Kami masyarakat yang berada di Kampung Baru Desa Sindangpanon, telah mengalami berbagai dampak,” kata Adi dalam keterangan persnya yang diterima Holopis.com, Senin (2/9).

Berbagai dampak buruk yang dialami warga atas proyek pembangunan perumahan Suvarna Sutera tersebut antara lain ; rumah retak dan robohnya sebagian tembok akibat adanya pemasangan tiang pancang yang disebabkan karena adanya getaran. Kemudian soal penutupan jalan akses keluar masuk masyarakat, banjir yang disebabkan karena adanya pembuangan air perumahan ke perkampungan.

“Yang diperparah dengan adanya penyempitan aluran air melalui pemasangan gorong-gorong sehingga membuat air cepat meluap di saat hujan,” ujarnya.

Dan tak kalah penting lagi, Adi mengeluhkan proyek pembangunan perumahan milik Alam Sutera Group tersebut dilakukan sepanjang hari hingga mengganggu waktu istirahat masyarakat sekitar.

“Hingga pekerjaan proyek yang dilakukan selama 24 jam sangat mengganggu waktu istirahat bagi masyarakat,” tegasnya.

Tidak sampai di situ saja, Adi juga menyampaikan bahwa terdapat berbagai dampak lainnya yang telah terjadi. Mulai dari longsornya timbunan tanah yang berdampak tanah masuk ke dalam rumah warga. Bahkan jika sedang terjadi musim hujan, banjir dengan longsoran tanahpun menggenang kurang lebih sebetis dewasa.

“Pengerusakan tanaman masyarakat hingga penutupan lahan garapan masyarakat yang telah ditanami padi dan tanaman lainnya tanpa pemberitahuan sebelumnya menggunakan alat berat tanpa ganti kerugian,” terang Adi.

Yang disayangkan dari proyek tersebut adalah, selama dua tahun terakhir keluhan masyarakat tidak kunjung didengarkan oleh para pemangku kepentingan khususnya developer. Sebab kata Adi, berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari hearing ke DPRD Kabupaten Tangerang, melaporkan ke Kantor Staf Presiden (KSP), hingga upaya terakhir adalah meminta Komnas HAM RI untuk dapat memediasi antara masyarakat dengan pihak Alam Sutera.

“Hingga saat ini, persoalan ini belum juga mendapatkan jalan keluarnya,” ujarnya.

Page: 1 2

Share
Published by
Tim Redaksi

Recent Posts

Bethlehem Rayakan Natal Dalam Kesunyian di Tengah Perang Gaza

Ratusan masyarakat berkumpul di Gereja Kelahiran atau Church of the Nativity di kota suci Kristen…

7 menit ago

Upaya Sekjen PDIP Hasto Jadikan Harun Anggota DPR, dari ke MA hingga Suap Anggota KPU

JAKARTA - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melakukan sejumlah upaya agar Harun Masiku menjadi anggota DPR…

22 menit ago

Paus Fransiskus Berharap Dunia yang Aman Saat Rayakan Natal

Paus Fransiskus memberikan pesan tentang makna harapan dalam merayakan Hari Raya Natal tahun ini. Setelah…

37 menit ago

5 Manfaat Konsumsi Sayur Kangkung, Salah Satunya Cegah Anemia!

Sayur kangkung merupakan salah satu hidangan yang lezat disantap. Selain lezat, ternyata banyak manfaatnya loh,…

52 menit ago

20 Ucapan Natal dalam Bahasa Inggris yang Menghangatkan Hati

Hari Natal adalah momen yang istimewa untuk berkumpul, berbagi kasih, dan merayakan kehadiran harapan dalam…

1 jam ago

Alibi Amorim yang Hobi Gonta-Ganti Pemain di MU : Biar Gak Cedera!

Ruben Amorim memang kerap merotasi pemainnya di setiap laga Manchester United (MU). Ternyata, Amorim beralasan…

1 jam ago