HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Bidang Hukum dan HAM PB SEMMI, Gurun Arisastra menyampaikan bahwa kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia bisa dimaknai sebagai sangat positif. Apalagi, Indonesia merupakan negara tujuan pertama Paus ke Asia.
“Jika beliau Paus Fransiskus berkenan datang melakukan kunjungan ke Republik Indonesia itu menandakan Indonesia merupakan negara penting baginya,” kata Gurun kepada Holopis.com, Senin (2/9).
Tak hanya itu, Gurun juga memandang bahwa kedatangan tokoh tertinggi umat Katolik tersebut bisa menjadi barometer bagaimana toleransi beragama benar-benar bisa dibangun di Indonesia dan menjadi negara percontohan di seluruh dunia.
“Penting di sini diartikan Indonesia dianggap salah satu negara terbesar dunia yang masih sangat menjunjung tinggi demokrasi, toleran antar umat beragama, dan tentunya dianggap punya peran penting dan pengaruh untuk melaksanakan perdamaian dunia,” ujarnya.
Di samping itu, ia juga berpikir bahwa Paus berpandangan sangat positif terhadap Indonesia. Termasuk salah satunya dianggap sebagai negara yang cukup berhasil dalam penanggulangan terorisme di negaranya.
“Kedatangan beliau bukan hanya mencirikan terjadinya persatuan lintas agama, melainkan dianggap Indonesia negara sudah aman dari terorisme, diharapkan hal ini terus harus dijaga,” tukasnya.
Pun demikian, Gurun menyatakan bahwa ancaman terorisme masih saja terbuka lebar. Apalagi kelompok teror masih tetap menjadi sel tidur sampai dengan saat ini.
“Tentu potensi (serangan teror) tetap ada, tetap harus waspada, namun jika melihat perkembangan kinerja aparat pemerintah saat ini kami melihat sudah berjalan lebih baik, terstruktur, masif, dan perkembangan teknologi semakin baik untuk mencegah terorisme,” tutur Gurun.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia esok hari. Rencananya, tokoh umat Katolik dari Vatikan ini akan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada hari Selasa, 3 September 2024 pukul 11.30 WIB.