HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kelompok perlawanan Palestina Hamas mengecam keras rencana pemerintah Israel untuk menggelontorkan dana wisata bagi orang Yahudi ke Masjid Al-Aqsa.

Hamas bahkan secara terang-terangan mengungkapkan bahwa keputusan Israel itu merupakan langkah yang berbahaya dan melanggar berbagai aspek.

“Pemerintah fasis ekstremis ini sedang bermain api, karena tidak peduli dengan akibat dari perilaku Zionisnya dalam melanggar kesucian, status, dan identitas Masjid Al-Aqsa yang diberkahi di negara Arab dan Islam kita,” ungkap Hamas, seperti dikutip Holopis.com dari Anadolu.

Sebelumnya, perlu diketahui bersama bahwa belakangan ini Israel tak hanya masih ‘membabibuta’ menyerang wilayah Palestina, namun juga banyak memicu kemarahan dunia islam dengan pernyataan-pernyataan kontroversialnya dari pemerintah Israel.

Sebelumnya Menteri Warisan Budaya Israel Amichai Eliyahu menyebut bahwa pemerintahnya akan menyiapkan dana khusus sebesar 2 juta shekel untuk membiayai orang Yahudi ke Masjid Al Aqsa.

Seraya dengan hal itu juga, pernyataan muncul dari Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, dimana ia mengizinkan orang Yahudi untuk beribadah di kompleks Masjid Al Aqsa.

Ben-Gvir menyebut bahwa orang Yahudi menurutnya berhak berdoa di Masjid Al-Aqsa. Seiring dengan hal itu, turut terselip rencana Israel ingin membangun Sinagoge di kompleks suci yang berkekuatan hukum quo tersebut.

Pernyataan-pernyataan itu kemudian memicu reaksi dunia islam, termasuk Indonesia sendiri. Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia, mengecam keras rencana Israel tersebut.

“Indonesia mengecam keras pernyataan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, terkait niat mendirikan sinagog di dalam Kompleks Masjid Al-Aqsa,” tulis pernyataan Kemlu RI, seperti dikutip Holopis.com.

“Kesucian dan status quo Masjid Al-Aqsa harus dihormati dan dijaga, sesuai dengan perjanjian internasional yang disepakati,” tegasnya.