HOLOPIS.COM, JAKARTA – Nama CEO Telegram, Pavel Durov saat ini menjadi perbincangan hangat dunia teknologi. Hal tersebut karena Pavel ditangkap di bandara Prancis karena dugaan berbagai tindakan kriminal yang berjalan di aplikasinya.
Siapa sosok Pavel? Pria muda yang saat ini menjadi target negara-negara barat?
- Nama: Pavel Durov
- Nama lain: Paul du Rove
- Tanggal Lahir: 10 Oktober 1984
- Tempat Lahir: Leningrad, Russian SFSR, Uni Soviet
- Almamater: Saint Petersburt State University
- Agama : Atheis
Latar Belakang Keluarga
Latar belakang keluarga Durov juga menarik untuk ditelusuri. Kakeknya, seorang veteran Perang Dunia II, telah memberikan inspirasi besar bagi dirinya.
Sementara ayahnya, seorang profesor filologi, telah menanamkan kecintaan pada pengetahuan dan pembelajaran sejak kecil.
Dari VKontakte ke Telegram
Durov dikenal luas sebagai salah satu pendiri dan CEO Telegram Messenger Inc., aplikasi pesan instan yang populer di seluruh dunia. Sebelumnya, ia juga merupakan otak di balik VKontakte, platform media sosial yang sangat populer di Rusia.
VKontakte sering disebut sebagai ‘Facebook-nya Rusia,’ karena kemiripan fiturnya. Namun, perbedaan mendasar antara keduanya terletak pada visi Durov: menciptakan platform yang mengedepankan kebebasan berekspresi dan privasi pengguna.
Kekayaan dan Pengaruh Durov
Kesuksesan Telegram telah membawa Durov ke jajaran miliarder dunia. Kekayaannya yang sebagian besar berasal dari kepemilikannya di Telegram terus meningkat dari tahun ke tahun.
Selain itu, Durov juga memiliki kewarganegaraan di beberapa negara, termasuk Rusia, Saint Kitts dan Nevis, Uni Emirat Arab, dan Prancis. Pengaruhnya di dunia teknologi semakin meluas, terutama setelah ia dinobatkan sebagai pengusaha paling berpengaruh di Dubai pada tahun 2023.
Kontroversi Pavel Durov
Di balik kesuksesannya, Durov juga kerap kali terlibat dalam berbagai kontroversi. Salah satu yang paling menonjol adalah konfliknya dengan pemerintah Rusia yang berujung pada kepergiannya dari negara tersebut.
Selain itu, Telegram juga seringkali menjadi sorotan karena dianggap sebagai platform yang digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah dan aktivitas kriminal.
Akibatnya, saat ini Pavel Durov sedang ditahan pihak berwajib. Penahanannya dilakukan saat Pavel sedang berada di bandara Le Bourget, Prancis.