HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada seluruh bangsa Indonesia, bahwa sistem hukum harus dijalankan dengan sebaik mungkin.
Agar tidak salah, sistem hukum harus dijalankan dengan menjunjung tinggi nilai moralitas hukum dan etika hukum yang benar.
“Betapa sangat-sangat berbahayanya sistem hukum yang melupakan etika dan moral, terutama hati nurani,” kata Megawati dalam pidatonya di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/8) seperti dikutip Holopis.com.
Ia juga mengingatkan bahwa bahayanya hukum jika dijalankan tanpa moralitas, etika dan nurani, apalagi oleh pimpinan negara.
“Nah, apalagi kalau sampai yang pimpinan negara itu pun sudah lupa diri,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Megawati pun mengingatkan kepada semua pimpinan di Indonesia untuk senantiasa menjaga agar hukum berjalan sesuai dengan rel moral dan etika yang benar, sehingga tidak ada penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hukum lainnya.
“Sekiranya seluruh pemimpin menempatkan sikap kenegarawanan,” sambungnya.
Di sisi lain, Megawati juga meminta semua elemen bangsa Indonesia tidak melakukan pelanggaran dalam Pilkada 2024. Khususnya kepada mereka yang saat ini memiliki kekuasaan, agar tidak menjalankan praktik pelanggaran pemilu yang terstruktur, sistematis dan masif (TSM).
“Berbagai krisis konstitusional dan kecurangan TSM itu terstruktur, sistematis dan masif, tidak perlu terjadi,” tegas Megawati.
Bahkan jika ada yang melakukan pelanggaran secara TSM, maka sejatinya mereka adalah para pengecut kompetisi. Sebab mereka melakukan berbagai hal untuk sekadar mencari kemenangan dengan mengabaikan etika dan moral.
“Saya suka pikir, orang yang tega melakukan TSM itu orang pengecut, tidak punya karakter, ya pengecut dong, kok bangsanya sendiri dibegitukan, ya saya nggak terima dong, masak gak boleh, ya boleh no, lha saya kan orang merdeka lho,” tandasnya.
Megawati pun memperingatkan jangan ada yang coba-coba menarget dirinya setelah berbicara seperti ini. Ia pun siap untuk melawan jika sampai ada pihak yang mengincarnya hanya karena berbicara semacam itu.
“Kalau kita merdeka maka bangsa kita adalah orang yang merdeka, dan saya orang yang merdeka, jangan coba-coba ya kalian mencari mau menjadikan saya target, saya lawan, enak aja, emangnya siapa gue ?,” tukas Megawati.