Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Kongres III Partai NasDem yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (25/8).

Dalam sambutannya, Jokowi merasa seperti bernostalgia dengan Partai NasDem, yang konsisten mendukungnya dalam perhelatan Pilpres 2024 dan 2019.

Dia lalu menyinggung pidato Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, yang intonasi serta gaya bicaranya menurut Jokowi tidak pernah berubah. Hal itu yang kemudian membuat Jokowi seperti ditarik ke masa lalu.

“Malam ini saya merasa seperti nostalgia kembali. Berada satu ruangan. Rasa dulu yang pernah ada. Apalagi saat tadi kita mendengarkan Bang Surya berorasi seperti ditarik lagi ke masa lalu,” kata Jokowi dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com.

“Karena suara intonasi pembawaan dan semangat Bang Surya tidak ada satu pun yang berubah. Rasanya masih sama di sini juga masih sama. Sama seperti dulu awal mula kami ketemu,” sambung Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi juga mengingat momen dirinya memayungi Surya Paloh. Kata Jokowi, tak ada selam 10 terakhir ketua umum partai dipayungi oleh presiden.

“Hujan deras sekali, saya memayungi Bang Surya tapi katanya karena terlalu basah bajunya beliau agak masuk angin,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan kedekatan dirinya bersama Surya Paloh dan Partai NasDem dalam menjalani kontestasi politik selama 10 tahun terakhir.

Menurut Jokowi, Partai NasDem merupakan partai yang bisa menjadi contoh di dunia politik di Indonesia. Dimana Partai Nasdem, kata dia, memberikan dukungan tanpa meminta mahar politik.

“2014 partai pertama yang deklarasikan saya dalam pencalonan sebagai presiden. Kemudian 2019 NasDem juga kembali mencalonkan saya dengan dukungan tanpa mahar politik, itu yang saya kira sangat bagus untuk pendidikan perpolitikan di negara kita,” kata eks Gubernur Jakarta itu.