FPCI Harap Perubahan Iklim Jadi Fokus Utama Kebijakan Pemerintahan Prabowo – Gibran

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal berharap agar pemerintahan Presiden terpilih nanti, Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka bisa memprioritaskan perbuahan iklim dalam kebijakan di pemerintahan mereka nantinya.

Dalam konferensi pers menjelang Indonesia Net Zero Summit 2024 nanti, Dino mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan aktivis iklim dan tim Prabowo-Girban untuk membahas keperluan-keperluan negara dalam melawan perubahan iklim.

“Kita sudah mengadakan FDG, di mana kita mengumpulkan climate activists dari berbagai sumber, berbagai kalangan untuk bertemu dengan tim nya Pak Prabowo-Gibran,” jelas Dini Patti Djalalm dikutip Holopis.com dalam konferensi pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (22/8).

Dino Patti pun mengatakan bahwa tim Prabowo-Gibran sudah menunjukkan keseriusan mereka dengan bertemu sebanyak 3 kali untuk melakukan perbincangan terkait perubahan iklim.

“Dari tim Prabowo-Gibran sudah kirim beberapa orang dan kita sudah 3 kali bertemu untuk membahas berbagai aspek,” lanjutnya.

Ia juga berharap agar pertemuan-pertemuan mereka tidak hanya berujung kosong, melainkan benar-benar dimasukkan ke dalam kebijakan, bahkan sebuah prioritas.

“Kita ingin agar pemerintahan Prabowo-Gibran ini memasukkan agenda perbuahan iklim sebagai prioritas utama dari kebijakan mereka,” harapnya.

Mengapa Menggunakan Istilah Neraka Bocor

Pada tahun ini, Indonesia Net Zero Summit (INZS) 2024 mengusung tema ‘S.O.S. Neraka Bocor’ sebagai topik utama pembahasan tahun ini. Bukan tanpa alasan, Dino mengatakan bahwa ini adalah alasan yang bisa lebih dimengerti kalangan awam.

“Kita cari istilah yang lebih nyaman yang bisa lebih dipahami orang awam, kita pilih istilah neraka bocor. Semua orang tahu apa itu neraka, semua orang takut dengan neraka, dan neraka bocor berarti, panas yang ada di neraka itu sudah mulai kita rasakan,” jelasnya.

Selain itu, istilah S.O.S. juga digunakan untuk menjelaskan urgency atau darurat, yang berarti permasalahan ini sudah tidak bisa diabaikan lagi.

“S.O.S. itu menjelaskan bahwa ini adalah urgency, tidak bisa menunggu, tapi kita harus melakukan aksi dari sekarang,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Indonesia Net Zero Summit (INZS) 2024 akan diselenggarakan di XXI Djakarta Theatre Ballrom pada 24 Agustus 2024 nanti.

Indonesia Net-Zero Summit (INZS) adalah konferensi iklim yang diadakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) sebagai ruang pertemuan bersama bagi menteri, pejabat, diplomat, aktivis, selebriti, pemuda, masyarakat sipil, dan berbagai kalangan lainnya untuk membicarakan isu iklim, khususnya di Indonesia. Inisiatif ini dimaksudkan untuk menghimpun dan mengukuhkan komitmen Indonesia dalam menyelamatkan masa depan bangsa dari krisis iklim.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral