Hamas Tuding AS Sengaja Ulur Waktu Israel dari Perjanjian Gencatan Senjata

HOLOPIS.COM, JAKARTAHamas menuding perjanjian gencatan senjata harusnya bisa mengakhiri perang Israel di Gaza secara permanen. Namun mereka mengklaim Amerika Serikat telah sengaja mengulur waktu agar Israel bisa melanjutkan genosida mereka.

“Israel telah menarik diri dari isu-isu yang termasuk dalam usulan Joe Biden. Pembicaraan Benjamin Netanyahu mengenai proposal yang diperbarui menunjukkan bahwa pemerintah AS telah gagal meyakinkannya menerima perjanjian,” kata Juru Bicara Hamas, Osama Hamdan, dikutip Holopis.com, Selasa (20/8).

Palestina pun saat ini meminta dunia untuk terus memberikan tekanan kepada Israel agar Perdana Menteri Netanyahu agar menandatangani perjanjian yang diusulkan Presiden AS Joe Biden.

Joe Biden Sebut Hamas Mundur dari Kesepakatan

Sementara itu, Joe Biden mengatakan Hamas mundur dari kesepakatan yang sudah disetujui oleh Israel saat berada di Konvensi Nasional Partai Demokrat.

“Israel mengatakan mereka bisa menyelesaikannya, Hamas sekarang mundur,” klaim Joe Biden.

 Sementara itu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan saat ini dirinya sedang dalam pertemuan dengan Netanyahu dan menjelaskan Israel sudah menerima proposal.

Ia menilai ini adalah momen penentu dan kemungkinan yang terakhir untuk gencatan senjata.

“Ini adalah momen yang menentukan dan mungkin yang terbaik dan mungkin yang terakhir, kesempatan untuk memulangkan para sandera, melakukan gencatan senjata dan menempatkan semua orang di jalur yang lebih baik menuju perdamaian dan keamanan abadi,” kata Blinken.

Sementara itu menurut Hamas, proposal baru itu memenuhi persyaratan Netanyahu, termasuk penolakannya terhadap gencatan senjata, penarikan sepenuhnya dari Gaza, dan desakan untuk tetap mengendalikan Koridor Netzarim yang memisahkan utara dan selatan kantong perbatasan Rafah dan Israel.

Saat ini, Mesir dan Qatar bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menengahi gencatan senjata dalam konflik 10 bulan di Gaza yang sudah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina.

Ruang Mula

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Kamala Harris Klaim Donald Trump Ingin Jadi Diktator di AS

Wakil Presiden AS Kamala Harris mengklaim bahwa Donald Trump adalah sosok yang menggemari diktator dan ingin menjadi diktator ketika ia kembali terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat.

Kate Middleton dan Pangeran William Makin Mesra Pasca Perawatan Kemoterapi

Putri Wales Catherine atau Kate Middleton resmi selesai menjalani perawatan kemoterapi untuk menyembuhkan penyakit kanker yang ia derita.

Kamala Harris Curhat Susahnya Bereskan Kekacauan Donald Trump Saat Jadi Wapres

Saat debat Capres AS berlangsung, Kamala Harris mengatakan bahwa Donald Trump telah meninggalkan banyak kekacauan yang harus ia bersihkan berasama Joe Biden saat mereka memenangkan pilpres Amerika Serikat di tahun 2021.
Prabowo Gibran 2024 - 2029

Berita Terbaru